Asal Usul Shawarma dan Kebab


Perbedaan Shawarma dan Kebab di Indonesia: Apa yang Harus Kamu Ketahui

Banyak orang mungkin berpikir bahwa shawarma dan kebab adalah makanan yang sama. Namun, kenyataannya adalah bahwa shawarma dan kebab adalah makanan yang berbeda meskipun keduanya berasal dari Timur Tengah. Kedua jenis makanan ini saat ini sangat populer di Indonesia dan terus menyebar ke seluruh dunia.

Perbedaan utama antara shawarma dan kebab adalah cara mereka disajikan. Shawarma biasanya disajikan dalam roti pita yang berisi bahan-bahan seperti daging, sayuran, saus, dan rempah-rempah yang tergulung seperti gulungan, sedangkan kebab dihidangkan dalam potongan-potongan kecil daging dan disajikan dengan nasi atau roti.

Banyak orang percaya bahwa shawarma berasal dari negara Lebanon. Namun, kisah sebenarnya berasal dari wilayah Levant yang mencakup Lebanon, Suriah, Yordania, Israel, dan Palestina, di mana shawarma pertama kali ditemukan pada abad ke-18. Awalnya, shawarma dibuat dengan potongan daging sapi yang dipanggang pada panci yang kemudian digulung dalam sajian roti pita untuk membentuk gulungan. Shawarma kemudian menyebar ke seluruh dunia dan menjadi populer di seluruh Timur Tengah, Eropa, dan Asia.

Sedangkan kebab awalnya berasal dari Anatolia, yang sekarang adalah wilayah Turki, sekitar abad ke-17. Kebab berasal dari kata “kebap” yang berarti makanan yang dimasak dengan api. Makanan ini awalnya dipanggang di atas api kayu dan ditawarkan sebagai makanan populer di seluruh Turki. Kebab kemudian menyebar ke Iran, Kaukasus, Asia Tengah, dan Akhirnya ke seluruh dunia.

Kedua jenis makanan ini telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu dan sekarang merupakan makanan populer yang disajikan di banyak negara termasuk Indonesia. Terlepas dari perbedaan dalam cara penyajian, shawarma dan kebab tetap menjadi favorit banyak orang kecuali vegetarian yang bisa memilih untuk menyantap falafel. Saudara kembarnya yang tidak dikenal – shawarma dan kebab harus dipilih dengan hati-hati dan di depan kita sekelilingnya dapat mengenali bedanya antara kedua hidangan itu. Sekarang dapat disimpulkan bahwa shawarma biasanya disajikan dalam gulungan kecil sedangkan kebab di sajian potongan yang lebih besar.

Bahan Dasar dan Cara Pembuatan Shawarma dan Kebab


Shawarma dan Kebab

Shawarma dan kebab adalah dua hidangan Turki yang kini telah menjadi favorit di Indonesia. Meskipun terkadang disamakan, dua hidangan tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan, mulai dari bahan dasar hingga cara pembuatannya.

Shawarma

Shawarma berasal dari kata “شاورما” yang berasal dari kata “shāwurma” yang artinya “yang diputar”. Jadi, bisa dibilang shawarma merupakan hidangan daging yang dipanggang dengan api kecil, lalu dipotong-potong dan disajikan dengan roti pita, salad, dan saus. Bahan dasar shawarma adalah daging sapi, ayam, kalkun, atau domba yang digulung pada batang yang disebut “spit”.

Proses pembuatan shawarma dimulai dengan persiapan bumbu. Daging dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam adonan bumbu yang terdiri dari bawang putih, jinten, kumin, paprika, dan lain-lain. Setelah itu, daging tersebut dililitkan pada batang “spit” atau batang logam yang digunakan untuk memanggang daging. Acuan yang digunakan dalam memasak shawarma adalah mengolah daging melalui panas api yang lembut dan dalam jangka waktu yang relatif lama. Dalam proses ini, kelembapan yang terkandung dalam daging akan menguap dan meninggalkan tekstur yang empuk dan renyah.

Shawarma juga disajikan dengan saus, seperti saus mera dan tahini yang disiramkan pada daging. Beberapa bahan tambahan lain seperti tabouleh, salad, labneh, dan roti pita.

Kebab

Kebab juga merupakan hidangan daging yang sangat populer di Indonesia. Nama “kebab” berasal dari bahasa Turki تشأپ كباب yang secara harfiah berarti “daging panggang atau dipanggang”. Kebab terdiri dari sayuran, daging yang dipanggang atas api bakar dilayani dengan nasi atau roti. Bahan dasar kebab bervariasi dari daging sapi, ayam, atau kambing yang bisa dipanggang pada bara api atau dengan menggunakan oven.

Proses pembuatan kebab dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan seperti daging, bumbu, sauce, bahkan sayuran. Daging dicuci dan dibersihkan sebelum diselingi dengan sayuran seperti tomat, cabe, bawang, dan paprika dengan cara dipotong menyeberang atau memotongan sate sampai semua tercukupi. Daging dan sayuran didiamkan dalam perendam seperti madu, minyak zaitun, gula, jus limau dan air jeruk selama beberapa jam untuk memungkinkan bahan-bahan yang digunakan menyerap ke dalam daging dan sayurannya sehingga menghasilkan cita rasa yang kaya dan aroma yang sedap.

Selanjutnya, daging dan sayuran yang telah dimasak dalam barbeque atau oven disajikan dengan nasi atau roti. Dalam saus kebab biasanya dihidangkan yaitu tahini dan yogurt, meskipun ada variasi lain tergantung pada budaya lokal. Di Indonesia, kebab disajikan dengan saus acar dan saus keju atau mayonnaise.

Jadi, itulah perbedaan bahan dasar dan proses pembuatan shawarma dan kebab. Meskipun keduanya merupakan hidangan daging panggang, namun memiliki cara pembuatan dan penggunaan bahan yang berbeda membuat keduanya memiliki rasa dan cita rasa yang unik. Namun, dengan bahan dasar dan cara penyajiannya yang mudah menyesuaikan dengan selera Indonesia membuat hidangan ini semakin digemari oleh masyarakat Indonesia.

Perbedaan Tekstur dan Rasa Shawarma dan Kebab


Perbedaan Shawarma dan Kebab di Indonesia: Apa yang Harus Kamu Ketahui

Shawarma dan kebab mungkin terlihat serupa karena keduanya adalah hidangan yang berasal dari Timur Tengah. Walau begitu, sebenarnya ada perbedaan yang signifikan antara keduanya, terutama dalam hal tekstur dan rasa. Seperti apa perbedaannya?

Tekstur Shawarma dan Kebab

Shawarma dan kebab memiliki tekstur yang berbeda. Shawarma dilapisi dengan rempah-rempah dan dipanggang dengan api kecil pada piring yang berputar, sehingga dagingnya terlihat bagian dalamnya yang lembut dan bagian luar yang renyah. Berbeda dengan kebab, tekstur daging kebab lebih padat dan bulat dibandingkan shawarma. Kebab terdapat bahan-bahan lain seperti cabai, bawang putih, ketumbar dan rempah-rempah lain yang dipadukan dengan daging yang dihaluskan.

Rasa Shawarma dan Kebab

Perbedaan Shawarma dan Kebab

Rasa Shawarma dan Kebab juga berbeda. Shawarma sudah diproses dengan rempah-rempah dan bumbu lainnya, sehingga rasa shawarma sangat khas dari campuran segala bahan tersebut. Shawarma sendiri merupakan campuran daging, sayuran dan bumbu rempah-rempah yang memiliki rasa yang cukup kuat sejak pertama dimakan. Sedangkan kebab terdapat berbagai macam jenis, tergantung dari komposisi, porsi, dan bentuk yang berbeda-beda. Beberapa jenis kebab menggunakan daging sapi, ayam, atau kambing, bersama dengan bahan-bahan lain seperti cabai, bawang putih, ketumbar, dan rempah-rempah lainnya. Kebab bisa bumbu yang sedikit atau lebih pedas dan lebih kering dari Shawarma, tetapi tetap lezat.

Perbedaan Harga Shawarma dan Kebab

Perbedaan Harga Shawarma dan Kebab

Ketika berbicara tentang perbedaan antara Shawarma dan kebab, harga menjadi bagian yang tak boleh terlewatkan. Di Indonesia, kebab lebih murah daripada Shawarma karena bahan-bahan kebab seperti daging, sayuran dan bumbu rempah-rempah lebih mudah didapatkan dan lebih murah. Sedangkan Shawarma sedikit lebih mahal karena daging yang digunakan lebih berkualitas dan harganya mahal.

Jadi, apakah Anda lebih suka Shawarma atau kebab? Itu tergantung pada selera Anda sendiri. Jika Anda ingin mencoba hidangan yang lezat dari Timur Tengah, jangan lupa untuk memperhatikan perbedaan tekstur dan rasa dari Shawarma dan kebab untuk menentukan mana yang akan Anda pilih untuk mencicipinya.

Varian Isi Shawarma dan Kebab yang Berbeda-beda


Shawarma

Shawarma dan kebab menjadi makanan asing asal Timur Tengah yang semakin populer di Indonesia. Kedua makanan ini terlihat mirip, namun sebenarnya memiliki perbedaan yang signifikan. Salah satu perbedaan utama terletak pada varian isinya. Berikut adalah beberapa varian isi dalam shawarma dan kebab yang berbeda-beda.

1. Shawarma: Shawarma biasanya berisi daging yang telah dicincang halus dan diletakkan di atas roti tipis. Daging yang digunakan bervariasi mulai dari ayam, sapi, babi, domba, hingga kebab berbasis tanaman.

2. Kebab: Kebab juga terbuat dari berbagai macam daging seperti ayam, sapi, domba, dan kalkun, namun daging yang digunakan tidak diiris, melainkan dibentuk menjadi bulatan atau silinder kemudian dipanggang. Kebab kemudian disajikan dengan memotong daging menjadi irisan tipis dan dilengkapi dengan sayuran dan saus, seperti hummus, yoghurt, atau paprika.

3. Doner Kebab: Doner kebab bisa dianggap sebagai varian dari shawarma. Bedanya, doner kebab diletakkan pada tiang vertikal dan dipanggang secara perlahan. Kemudian daging diiris tipis dan disajikan dengan sayuran serta saus di dalam lembaran roti tipis. Doner kebab biasa disebut sebagai tantangan bagi para pecinta makanan karena ukurannya yang besar dan dapat diisi dengan berbagai macam bahan, seperti sosis dan keju.

4. Gyro Kebab: Ini adalah varian kebab asal Yunani, yang terbuat dari daging sapi yang berputar dengan cepat pada panggangan vertikal. Gyro kebab biasanya dibungkus dengan roti pitas atau roti Yunani, dan diisi dengan daging, tomat, bawang dan saus yoghurt. Selain itu, gyros bisa juga diisi dengan sayuran atau keju, tergantung selera.

5. Adana Kebab: Adana kebab berasal dari kota Adana, Turki, dan berisi daging sapi yang dicampur dengan rempah dan bawang putih. Daging kemudian dibentuk seperti sosis, dan kemudian dipanggang pada panggangan. Adana kebab biasanya disajikan dengan roti pide dan dipadukan dengan tomat, bawang merah, dan sayuran segar.

Seperti yang telah dijelaskan, varian isi shawarma dan kebab memang sangat berbeda. Meskipun demikian, keduanya memiliki cita rasa yang enak dan cocok bagi kalian yang sedang mencoba makanan khas Timur Tengah. Jadi, ayo coba shawarma dan kebab yang berbeda-beda terutama bagi kamu yang sedang mencari sensasi makanan yang berbeda!

Popularitas dan Ketersediaan Shawarma dan Kebab di Indonesia


shawarma

Di Indonesia, makanan khas Timur Tengah seperti Shawarma dan Kebab makin populer dan banyak ditemukan di daerah perkotaan. Makanan ini biasanya ditemui di food court, pusat perbelanjaan, atau kafe-kafe khusus makanan. Shawarma dan kebab yang terbuat dari roti dan daging sapi diisi dengan sayuran dan saus khas Timur Tengah memberikan citarasa yang berbeda dari hidangan Indonesia. Berikut adalah perbandingan tentang popularitas dan ketersediaan Shawarma dan Kebab di Indonesia.

Popularitas Shawarma di Indonesia

Shawarma Indonesia

Shawarma mulai populer sejak tahun 2010. Hidangan ini berasal dari Timur Tengah yang bisa ditemukan di negara seperti Lebanon, Suriah, Turki, dan Israel. Di Indonesia, Shawarma biasanya terdiri dari potongan daging sapi atau ayam yang dipanggang, lalu dimasukkan ke dalam roti pipih yang telah dibakar. Lalu, Shawarma diberi tambahan saus salad, timun, serta cabe, sebelum digulung dan siap dimakan.

Saat ini, sudah banyak pilihan varian Shawarma di Indonesia yang bisa kita nikmati. Ada Shawarma sapi, Ayam, Babat, dan lainnya. Salah satu tempat yang terkenal dengan Shawarma di Jakarta seperti di Shawarma Moderen di Mall Ambassador. Selain itu, Shawarma juga dijual di toko makanan Arab di Blok M Square.

Popularitas Kebab di Indonesia

Kebab Indonesia

Kebab juga merupakan makanan khas Timur Tengah yang diperkenalkan ke Indonesia lebih awal dibandingkan Shawarma. Makanan ini biasanya terdiri dari potongan daging sapi, lalu di panggang di atas bara api hingga matang. Daging yang sudah matang inilah yang akan dimasukkan ke dalam roti pipih dan diisi dengan sayuran seperti daun selada, tomat, dan lain-lain. Biasanya, Kebab disajikan dengan tambahan saus yogurt khas Timur Tengah, bawang, dan sayur acar.

Tepatnya, pada tahun 1990-an Kebab mulai dikenal di Indonesia. Salah satu tempat yang terkenal menyajikan kebab di Jakarta adalah Shawarma.org. Kebab juga bisa ditemukan di pusat perbelanjaan seperti Gandaria City Mall dan FX Sudirman. Selain itu, beberapa restoran khusus menyajikan makanan khas Timur Tengah juga menyediakan Kebab di menu mereka.

Ketersediaan Shawarma dan Kebab di Seluruh Indonesia

Kebab dan Shawarma di Indonesia

Saat ini, Shawarma dan Kebab bisa kita temukan di seluruh Indonesia tidak terbatas kota-kota besar saja. Orang Indonesia semakin suka dengan makanan khas Timur Tengah ini. Para penjual Shawarma dan Kebab menjual hidangan ini dengan modifikasi menyesuaikan lidah orang Indonesia. Misalnya, ditambahkan saus cabai atau dimodifikasi dengan daging sapi wagyu untuk memuaskan para pelanggan.

Saat ini, Shawarma dan Kebab banyak dijual di pusat perbelanjaan, kafe, atau gerai khusus makanan. Salah satu contohnya adalah gerai Shawarma Omarmido yang berada di Malang. Gerai ini terkenal dengan menawarkan varian Shawarma yang beragam di Malang.

Demikianlah perbandingan tentang popularitas dan ketersediaan Shawarma dan Kebab di Indonesia. Bagi kamu yang ingin mencoba hidangan Timur Tengah ini, kamu bisa mencarinya di kafe atau restoran yang menyajikannya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan