Pihak Sekolah SMKN 1 Membenarkan Adanya Penganiayaan Murid oleh Guru

Jakarta:  Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1, Siti Hajar membenarkan kasus dugaan tindak kekerasan terhadap salah satu murid SMKN 1 Jakarta Pusat berinisial RH. Ia diduga mengalami penganiayaan oleh seorang guru.
 
“Iya saya sudah mengetahui kejadian tersebut terkait murid RH yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh guru olahraga berinisial HT. Saya juga sudah panggil dan menasehati yang bersangkutan,” ucap Siti saat ditemui di SMKN 1, Senin 15 Agustus 2022. 
 
Siti menjelaskan, HT melakukan kekerasan terhadap muridnya bukan tanpa alasan. Sebab, sekolah tersebut mendapatkan laporan adanya kasus pemalakan dan perundungan yang dilakukan anak kelas XII terhadap adik kelasnya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Memang terakhir ini, kami di SMKN 1 Jakarta sedang ada laporan dari orang tua murid terkait adanya pemalakan pada akhirnya kami dalami,” ucap Siti.
 
Dalam pendalaman tersebut munculnya nama dua siswa yang salah satunya adalah RH. Setelah mendapat laporan bahwa RH diduga melakukan pemalakan terhadap adik kelasnya, kata Siti, murid kelas XII itu kemudian dipanggil pihak sekolah.
 
“Kami melakukan pemanggilan terhadap RH melalui wali kelasnya. Wali kelasnya juga mengetahui bahwa RH dipanggil,” tutur Siti.
 

Adapun, menurut orang tua RH, Ramdhani, RH mengalami luka lebam pada bagian mata sebelah kanan. Luka didapat setelah diduga dianiaya oleh guru yang mengajar mata pelajaran olahraga itu.
 
“Anak saya mengalami luka memar di bagian mata sebelah kanan, terus bibirnya juga terluka berdarah. Kami juga sudah visum ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM),” ujar Ramdhani.
 
Menurut Ramdhani, anaknya dianiaya pada Jumat 12 Agustus 2022.  Guru berinisial HT mendapatkan laporan bahwa RH melakukan pemalakan dan perundungan terhadap adik kelasnya.
 
“Anak saya dipanggil pada saat belajar ke ruangan guru, tiba-tiba ditanya kenapa? Anak saya bingung dia bilang ‘tidak tahu’, anak saya langsung ditempeleng, dipukul dadanya,” katanya
 
Tak hanya dipukul, kata Ramdhani, RH juga didorong ke lemari yang berada di ruangan itu hingga tersungkur ke lantai. Kemudian ia mengaku diinjak oleh guru tersebut.
 
Ramdhani mengungkapkan, dirinya menemani RH melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polsek Sawah Besar. Polisi kini masih menyelidiki dugaan penganiayaan.
 

(END)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan