kabinetrakyat.com – Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) meminta masyarakat untuk mewaspadai modus keuangan baru yang marak terjadi belakangan ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menerangkan, sekurang-kurangnya terdapat dua modus penipuan yang perlu diwaspadai masyarakat.

“Pertama, penawaran kerja paruh waktu dengan sistem online,” ujar dia dalam konferensi pers hasil rapat Dewan Komisioner OJK bulan April yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (5/5/2023).

Ia menerangkan, modus tersebut sedang marak di media sosial. Tawaran tersebut disertai dengan janji bonus setelah selesai melaksanakan tugas.

Namun, modus ini juga meminta calon koran untuk menempatkan dana terlebih dahulu pada aplikasi yang disediakan pihak yang menawarkan pekerjaan tersebut.

Selanjutnya, wanita yang karib di sapa Kiki itu juga meminta masyarakat untuk mewaspada modus jual beli signal trading.

Modus ini serupa dengan entitas investasi yang pernah ditutup Satgas Waspada investasi (SWI) pada Septermber 2022 bernama Heart of Hope. Entitas ilegal ini menawarkan investasi berkedok donasi.

Kiki menjelaskan, cara kerja dari modus ini adalah penawaran member get member.

“Kemudian, para member diarahkan untuk melakukan trading kontrak tertentu pada jam tertentu,” imbuh dia.

Lebih lanjut, Kiki menjelaskan menjelang dan selama momen Ramadhan 1444 Hijriah, OJK bersama SWi telah menghentikan 15 entitas yang melakukan penawaran investasi tanpa izin.

SWI juga telah menindaklanjuti temuan 155 platform pinjaman online ilegal dengan penghentian kegiatan setiap entitas ilegal itu sampai dengan 30 April 2023.

“Laju pengaduan sebenarnya terus menurun, namun memang ada beberapa modus operandi baru yang patut diwaspadai,” kata dia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan