kabinetrakyat.com – Pernah merasa jika keluhan kita diabaikan oleh dokter ?

Hati-hati. Mungkin tenaga medis yang seharusnya terpercaya itu melakukan medical gaslighting pada kita.

Jenis gaslighting yang sedang jadi pembahasan di media sosial belakangan ini memang sering dilakukan dokter maupun perawat tanpa sadar.

Medical gaslighting adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketika penyedia layanan kesehatan mengabaikan kekhawatiran, perasaan, atau keluhan pasien.

Medical gaslighting rupanya cukup sering terjadi

Menurut dokter Leana Wen, pakar kesehatan di George Washington University, AS, sebuah studi menunjukkan 80 persen diagnosa sebenarnya dapat dibuat hanya dengan mendengarkan cerita pasien.

Sayangnya, saat ini banyak dokter yang tak mau mendengarkan keluhan pasiennya dengan seksama.

Agar tidak menjadi korbannya dan akhirnya salah penanganan, kita bisa melakukan sejumlah trik agar dokter benar-benar mendengarkan kekhawatiran kita.

Berikut cara yang bisa dilakukan:

Sampaikan dengan terorganisir

Dokter Pamela Wible yang praktik di Oregon, AS, mengatakan konsultasi ke dokter bisa dipersiapkan dengan lebih dulu menuliskan apa saja keluhan kita.

Cara ini jauh lebih membantu agar kita bisa menyampaikan gejala yang dirasakan kepada dokter.

Pastikan untuk membuat daftar masalah yang ingin kita diskusikan dengan dokter sejelas mungkin.

Lalu, jangan lupa untuk mengungkapkan apa hasil yang kita dapatkan setelah berkonsultasi.

Wible mengatakan, pasien yang proaktif dan terorganisir akan dua kali lebih diperhatikan dibandingkan yang pasif dan tidak punya persiapan.

Tetap sopan

Cobalah untuk tetap sopan dan menghormati dokter meski kita kesal atau frustasi dengan sikap mereka.

Menurut Wen, kita perlu ingat bawa dokter adalah orang yang profesional dan berusaha melakukan yang terbaik untuk membantu para pasiennya.

Ia menambahkan, meski semua orang ingin masalahnya didengar, pastikan untuk mmengungkapkan semua masalah dengan cara yang baik guna membangun hubungan dokter dan pasien yang baik pula.

Akan tetapi, jangan takut untuk menginterupsi perkataan dokter apalagi jika merasa kekhawatiran kita terus diabaikan.

Misalnya, dengan mengatakan, “Maaf dokter, saya sudah berusaha menjawab semua pertanyaan Anda, namun saya masih belum yakin apakah masalah saya sudah terselasaikan. Jadi, bisakah dokter membantu saya mengetahui kenapa saya merasa lelah dan sulit bernapas akhir-akhir ini?”

Menurut Dr. Wen, pasien dapat mengendalikan percakapan jika terus diabaikan, karena pasien punya hak untuk memprotes dokter jika merasa dokter tak memahami dan menangani masalah kita dengan tepat.

Langsung mengatakan apa yang kita inginkan

Dr. Wible berpendapat, jika kita tidak ingin meminum obat, langsung katakan yang sejujurnya pada dokter.

Jadi tak perlu ada pembahasan lebih jauh soal kemungkinan kita minum obat, yang sebenarnya sia-sia.

Begitu pula jika kita menginginkan rujukan untuk pergi ke terapis fisik atau hanya ingin memastikan tentang penyakit yang diderita, katakan lah secara langsung.

Cari dokter baru

Jika semua langkah di atas gagal, mungkin sudah saatnya kita mencari dokter baru.

Ingat, nyawa kita bisa saja ada di tangan dokter.

Jadi, tidak perlu membuang-buang waktu untuk berdiskusi dengan dokter yang tidak cocok dengan kita.

Kita membutuhkan dokter yang dapat dipercaya dan mampu menciptakan rasa aman.

Jadi, jika tidak cocok dengan dokter kita saat ini, jangan ragu untuk mencari alternatif dokter yang lain.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan