Memahami Arti Puter Giling dalam Islam


Panduan Praktis Puter Giling dengan Surat Ar-Rad 31

Puter giling atau qulhu waeedz merupakan istilah dalam bahasa Arab yang memiliki arti “membalikkan” ataupun “menggiling”. Dalam teks Al-Quran, puter giling sering disebutkan dalam Surat Ar-Rahman ayat ke-31. Surat Ar-Rahman sendiri merupakan surat ke-55 dalam Al-Quran yang terkenal dengan repetisi ayatnya “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” .

Secara konteks, ayat ke-31 dalam Surat Ar-Rahman bermakna bahwa setiap makhluk hidup akan kembali kepada Allah SWT sebagai akhir kehidupan. Puter giling di sini menandakan kondisi yang lebih dramatis, yaitu seakan-akan alam semesta sedang digerus dan digiling oleh Allah SWT. Suatu kondisi yang sangat dahsyat, sama sekali tidak bisa dihindari serta pasti terjadi.

Dalam Islam, puter giling juga memiliki makna yang lebih luas. Selain sebagai tantangan menghadapi kematian, puter giling juga bisa diartikan sebagai keadaan yang sangat sulit di tengah tantangan hidup. Kondisi yang bisa membuat seseorang terkekang dan tersiksa di tengah cobaan yang melanda. Puter giling bisa bermakna sebagai perjuangan menghadapi keadaan sulit namun tetap istiqomah dan sabar dalam menjalaninya.

Bahkan, dalam tradisi tasawuf Islam, puter giling dianggap sebagai suatu kondisi spiritual yang harus dihadapi oleh setiap manusia. Suatu proses pembersihan jiwa melalui perjuangan menghadapi pengalaman hidup yang penuh liku-liku dan tantangan. Seiring melalui perjuangan ini, setiap manusia diharapkan bisa meningkatkan kualitas iman dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

Dalam menghadapi puter giling ini, seorang muslim diharapkan sesuai dengan sifat Tawakalnya kepada Allah SWT. Tawakal merupakan sikap percaya penuh kepada kehendak dan ketentuan Allah SWT. Seorang muslim yang mengalami puter giling akan mencoba menghadapinya dengan ikhlas dan sabar. Ia menyadari bahwa cobaan datang bukanlah tanpa sebab dan selalu ada hikmah di balik salah satu ujian kehidupan.

Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Ajaiblah urusan orang beriman. Segala urusannya baik baginya. Dan tidaklah hal itu terjadi kecuali pada orang beriman. Sesungguhnya jika ia merasakan suatu kebahagiaan, ia bersyukur, dan keutamaan itu baginya, jika ia diuji, ia sabar, dan keutamaan itu baginya.” (HR. Muslim)

Karena itu, puter giling bukanlah sekadar ujian biasa, melainkan ujian kepercayaan diri seseorang dalam memperkuat keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Sebagai seorang muslim, perjuangan menghadapi puter giling harus dilakukan dengan membaca kitab suci Al-Quran dan melakukan doa serta dzikir lebih sering, serta membuat segudang amal dan kebaikan untuk Allah SWT.

Mengenal Tata Cara Puter Giling dengan Surat Ar-Rad 31


puter giling

Puter giling merupakan salah satu ibadah yang dilakukan kaum muslimin untuk memohon ridha Allah SWT. Ibadah yang sering dilakukan di berbagai daerah di Indonesia ini menggunakan syarat tertentu, di antaranya adalah membaca surah Al-Faatihah dan sebuah surat yang disebut Surat Ar-Rad 31.

Surat Ar-Rad adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang terdiri atas 43 ayat. Surat ini diambil dari kata Ar-Rad yang berarti guruh atau petir. Surat Ar-Rad mengandung berbagai pelajaran mulai dari keajaiban ciptaan Allah SWT hingga kebenaran ajaran Islam.

Namun, yang menjadi perhatian kita di sini adalah ayat kelima belas pada Surat Ar-Rad, yaitu:

يَسْتَغْفِرُوْنَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلَوْ كَانُوۤا فِىْ مَوَاضِعِهِمْ وَاَثَارُوا اَبۡصَارَهُمْ وَمَا آذَنَ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ اِلَّآ اَنْ يَتُوْبُوْا عَلَيْهِ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًاۙ

Artinya, “Mereka memohonkan ampunan bagi orang yang beriman, meskipun mereka berada di tempat-tempatnya, sedangkan orang-orang itu sedang tidak berpergian (tidak di luar rumah), dan sesungguhnya mereka membatasi diri mereka (sendiri). Dan tidaklah ada izin bagi Allah dan Rasul-Nya untuk memberi ampunan kepada orang-orang yang musyrik, kecuali orang-orang yang telah berpaling (dari penyembahan berhala) sesudah datangnya keterangan yang jelas kepada mereka. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dalam tata cara puter giling, ayat ini dibaca sebanyak tujuh kali. Selain itu, sebelum membaca ayat ini, biasanya dilakukan pembacaan dua kalimat syahadat sebagai tanda keseriusan dalam menghadap Allah SWT. Setelah itu, ayat Surat Ar-Rad 31 dibaca sebanyak tujuh kali. Pembacaan dibagi menjadi tiga bagian, dimana setiap bagian diakhiri dengan membaca istighfar sebanyak tiga kali. Setelah itu, berikutnya adalah doa yang diletakkan di tengah-tengah waktu antara ketiga pembacaan tersebut.

Proses puter giling biasanya dilakukan di malam hari ketika lingkungan sekitar sudah tenang. Selain itu, sesuai dengan syariat Islam, puter giling diharamkan jika dilakukan untuk meminta kekayaan atau untuk berbuat maksiat. Puter giling hanya dilakukan untuk meminta hal-hal yang baik dan berkah bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa.

Meskipun dalam tata cara puter giling hanya dibaca satu surat saja, namun dibutuhkan niat yang benar dari hati untuk menjadikan ibadah ini sah. Selain itu, sebagai umat muslim yang mengaku dirinya mencintai Al-Qur’an sebagai petunjuk kehidupan, maka sudah seharusnya jika kita memperdalam makna dari setiap ayat yang terdapat pada surat apa pun yang kita baca.

Ayat Surat Ar-Rad 31 yang dibaca dalam puter giling mengajarkan kita untuk memohon ampunan Allah SWT untuk diri sendiri, keluarga, dan seluruh umat islam tanpa terkecuali. Sebagai umat muslim yang bertanggung jawab, setiap individu harus segera berbenah diri dan bertobat dari segala dosa yang pernah dilakukan.

Puter giling dengan Surat Ar-Rad 31 menjadi salah satu amalan yang dapat membantu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Selain mengharapkan ampunan dan ridha-Nya, ibadah puter giling juga dapat membantu menyejukkan hati dan menghilangkan kegelisahan dan ketakutan yang seringkali membebani hidup.

Sebagai akhir dari artikel ini, mari kita selalu ingat untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dalam segala urusan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan keberkahan dan hidayah-Nya bagi kita semua.

Cara Melakukan Puter Giling dengan Surat Ar-Rad 31


Cara Melakukan Puter Giling dengan Surat Ar-Rad 31

Puter giling adalah salah satu cara yang sering dilakukan oleh orang-orang yang ingin mencari keberuntungan dengan cara spiritual. Puter giling biasa dilakukan dengan menggunakan sebuah ayat suci yang diyakini memiliki kekuatan khusus dalam meraih keberuntungan tersebut. Salah satu ayat yang biasa digunakan dalam puter giling adalah Surat Ar-Rad ayat 31. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara melakukan puter giling dengan Surat Ar-Rad 31 secara lengkap.

1. Memahami Arti Surat Ar-Rad 31


Surat Ar-Rad 31 Arti

Sebelum memulai puter giling dengan Surat Ar-Rad 31, maka kita perlu memahami arti dari ayat tersebut terlebih dahulu. Ayat ini berbunyi:

“Dan Kami akan menguji kamu dengan sedikit rasa takut, kelaparan dan kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Ar-Rad:31)

Dalam ayat ini, Allah SWT memberikan pengajaran bagi umat manusia tentang pentingnya sabar dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan. Kita akan diuji dengan berbagai macam kesulitan, namun Allah SWT memberi kabar gembira bagi orang yang sabar dan bertahan dalam menghadapi cobaan tersebut.

2. Persiapan untuk Melakukan Puter Giling


Surat Ar-Rad 31 Alat

Sebelum melakukan puter giling dengan Surat Ar-Rad 31, kita perlu melakukan persiapan terlebih dahulu. Pertama, kita harus mempersiapkan alat-alat yang diperlukan seperti kertas putih, pen atau pulpen, serta wadah yang akan digunakan untuk tempat uang yang akan kita taruh. Selain itu, kita juga membutuhkan konsentrasi dan ketenangan hati serta pikiran yang baik.

3. Cara Melakukan Puter Giling dengan Surat Ar-Rad 31


Puter Giling Surat Ar-Rad 31

Setelah memahami arti Surat Ar-Rad 31 dan melakukan persiapan, kita dapat mulai melakukan puter giling dengan Surat Ar-Rad 31. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Tuliskan Surat Ar-Rad ayat 31 di atas sebuah kertas putih dengan menggunakan pen atau pulpen.
  2. Lipat kertas tersebut menjadi empat bagian yang sama.
  3. Siapkan wadah yang akan digunakan untuk menempatkan uang hasil puter giling.
  4. Taruh kertas yang telah dilipat tadi ke dalam wadah tersebut. Kemudian, uangkan sejumlah uang yang ingin Anda taruh di atas kertas tersebut.
  5. Secara perlahan, gulingkan wadah ke kanan, kiri, depan, dan belakang sambil membaca Surat Ar-Rad ayat 31 sebanyak 7 kali.
  6. Setelah itu, buka wadah dan ambil uang yang ada di dalamnya. Uang tersebut diyakini akan menjadi berkah dan membawa keberuntungan bagi siapa saja yang melakukannya dengan niat yang baik dan disertai dengan doa serta tawakal kepada Allah SWT.

4. Kesimpulan


Kesimpulan

Melakukan puter giling dengan Surat Ar-Rad 31 merupakan salah satu cara yang diyakini dapat membawa keberuntungan bagi seseorang. Namun, hal tersebut tidak berarti menggeser hakikat dari ajaran Islam yang harus selalu dipegang teguh. Untuk melakukan puter giling ini, seorang muslim haruslah memiliki niat yang baik, disertai dengan doa dan tawakal kepada Allah SWT.

Selain itu, perlu diingat bahwa keberuntungan yang kita harapkan bukan semata-mata hasil dari puter giling. Kita harus tetap bekerja keras dan berusaha serta percaya bahwa keberuntungan datang dari Allah SWT yang Maha Kuasa.

Pengertian Puter Giling Dalam Islam


Pengertian Puter Giling Dalam Islam

Puter Giling atau Muttasil merupakan salah satu bentuk zikir yang terdiri dari membaca surah Al Ikhlas sebanyak tiga kali, surah Al Falaq satu kali, dan surah An Nas satu kali. Puter Giling ini biasanya dilakukan setelah shalat fardhu untuk membantu membersihkan pikiran dan hati serta meningkatkan kekhusyu’an dalam menjalankan ibadah.

Keutamaan Puter Giling


Keutamaan Puter Giling

Melakukan Puter Giling memiliki banyak keutamaan di dalam Islam. Beberapa di antaranya adalah:

  • Meningkatkan kekhusyu’an dalam melakukan ibadah
  • Membersihkan pikiran dan hati dari segala macam keraguan dan ketakutan
  • Menjaga diri dari gangguan setan dan iblis
  • Menjaga diri dari penyakit mental dan fisik
  • Mendatangkan kebahagiaan dan kedamaian di dalam hidup seseorang

Cara Melakukan Puter Giling Dengan Surat Ar Rad 31


Cara Melakukan Puter Giling Dengan Surat Ar Rad 31

Berikut adalah cara melakukan Puter Giling dengan Surat Ar Rad 31 yang benar dan khusyuk:

  1. Persiapkan diri dengan membersihkan pikiran dan hati dari segala macam gangguan dan pikiran negatif
  2. Baca Basmalah sebelum memulai Puter Giling
  3. Baca Surat Al Ikhlas tiga kali berturut-turut
  4. Baca Surat Al Falaq satu kali
  5. Baca Surat An Nas satu kali
  6. Setelah selesai membaca, baca Doa Setelah Puter Giling agar ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah SWT

Lakukan Puter Giling dengan penuh khusyuk dan keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa-doa kita. Usahakan untuk melafalkan setiap ayat dengan benar dan menghayati maknanya agar ibadah yang kita lakukan bisa menjadi lebih bermakna. Selalu jaga fokus dan hindari segala gangguan selama melakukan Puter Giling.

Doa Setelah Puter Giling


Doa Setelah Puter Giling

Setelah melakukan Puter Giling, maka wajib dilakukan doa agar mudah-mudahan ibadah yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT. Berikut adalah doa Setelah Puter Giling:

سُبْحٰنَ اللهِ الْعَظِيۡمِ وَ بِحَمْدِهِ

Baca doa di atas sebanyak tiga kali berturut-turut. Doa ini memiliki arti ‘Maha suci Allah, Rabb yang Maha Agung, segala puji bagi-Nya’.

Kesimpulan


Kesimpulan

Puter Giling dengan Surat Ar Rad 31 adalah salah satu cara untuk memperkuat spiritualitas dan kekhusyukan dalam beribadah. Dengan melakukan Puter Giling, pikiran dan hati kita akan lebih tenang, serta hidup kita menjadi lebih damai. Namun perlu diingat bahwa ibadah bukan hanya sebatas mengikuti syarat-syarat formal, tetapi juga membutuhkan kekhusyukan, keyakinan, dan sikap rendah hati dalam setiap tahapan ibadah yang dilakukan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan