Table of contents: [Hide] [Show]

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) di bawah kepemimpinan Menteri Sakti Wahyu Trenggono terus mendorong pembangunan program Smart Fisheries Village (SFV) di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas hasil perikanan yang dihasilkan oleh masyarakat setempat.

Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan komitmennya untuk menjadikan Panembangan sebagai contoh SFV di Indonesia. Dengan menggandeng pemerintah daerah (pemda) dan melibatkan seluruh masyarakat, diharapkan potensi yang dimiliki Panembangan dapat dikembangkan secara optimal.

Desa Panembangan memiliki komoditas unggulan berupa mina padi dengan lahan seluas 20 hektar (ha) dan kolam budi daya seluas 20 ha. Keunggulan ini didukung oleh struktur tanah subuh dan ketersediaan air yang melimpah sepanjang tahun, berkat lokasinya yang terletak di lereng Gunung Slamet.

Sebagian besar dari komoditas budi daya di Desa Panembangan adalah ikan hias. Hal ini menunjukkan potensi besar untuk pengembangan dan pemasaran produk-produk ikan hias yang berkualitas tinggi.

Keberhasilan program SFV di Panembangan tidak lepas dari peran penting penyuluh perikanan sejak tahun 2022. Dengan pendampingan yang komprehensif, program ini mampu meningkatkan produktivitas masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan lahan untuk kegiatan perikanan. Dampak positifnya juga terlihat dari penciptaan sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa.

Peningkatan pendapatan adalah salah satu hasil signifikan dari pelaksanaan program SFV di Panembangan. Para pelaku usaha perikanan di desa ini mengalami lonjakan pendapatan dari Rp 500.000 per bulan menjadi Rp 2,6 juta per bulan. Ini menandakan bahwa program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan produktivitas, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat setempat.

Peningkatan penggunaan teknologi dalam budi daya perikanan serta peningkatan pengetahuan tentang usaha perikanan juga turut berkontribusi dalam kesuksesan program ini. Masyarakat, khususnya para pelaku utama sektor perikanan di Desa Panembangan, semakin mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk meningkatkan hasil produksi.

Desa Panembangan telah berkembang menjadi destinasi wisata edukasi perikanan yang menyediakan pendidikan informal bagi para pengunjung. Hal ini memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk memahami proses budidaya perikanan secara langsung.

Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, memberikan dukungannya sepenuh hati terhadap pengembangan program SFV di Desa Panembangan. Program ini telah menunjukkan pertumbuhan yang pesat dari hulu ke hilir, mencakup aspek pembuatan pakan, kegiatan budaya, pengolahan, hingga pemasaran. Dukungan dari pemerintah daerah menjadi kunci sukses dalam implementasi program ini.

Peluncuran program ini juga disiarkan secara streaming, menunjukkan tingginya antusiasme dan dukungan dari berbagai pihak terkait. Kehadiran Menteri KP, Bupati Banyumas, Kepala Desa Panembangan Untung Sanyoto, Koordinator Penyuluh Perikanan Banyumas, dan Satuan Administrasi Pangkal (Satmikal) Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP) Tegal Khothoh Syuraikhanah menjadi bukti komitmen bersama dalam menjadikan program SFV di Desa Panembangan sebagai contoh terbaik di Indonesia.

Kesimpulan

Program Smart Fisheries Village (SFV) di Desa Panembangan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, telah membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat. Peningkatan produktivitas, pendapatan, dan pemanfaatan teknologi adalah bukti nyata kesuksesan dari program ini. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat, Desa Panembangan semakin kokoh sebagai pusat unggulan perikanan di Indonesia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan