Tingkatkan Kemampuan SDM, Kemendikbudristek Perbarui Kerja Sama dengan The Japan Foundation

Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperbarui kerja sama dengan The Japan Foundation (JF) yang telah berakhir pada 2021. Penandatanganan kembali naskah kerja sama ini dilakukan secara desk to desk antara Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, di Indonesia dengan Vice President The Japan Foundation, Suzuki Masayuki, di Jepang. 
 
“Kerja sama dengan JF yang sudah terjalin sejak 2014 harus terus dilanjutkan seiring dengan besarnya manfaat yang diterima oleh Indonesia, utamanya manfaat untuk peserta didik, guru, dan sekolah,” kata Suharti dalam keterangan tertulis, Rabu, 13 Juli 2022. 
 
Kemendikbudristek bersama JF aktif melakukan kerja sama di berbagai sektor. Kerja sama bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia melalui berbagai praktik dan ilmu pengetahuan. 





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Ruang lingkup kerja sama ini meliputi promosi pendidikan dan bahasa Jepang di Indonesia melalui pemberian dukungan untuk guru dan pelajar bahasa Jepang, pendampingan bagi pendidik, serta pengembangan dan penyediaan kursus daring bahasa Jepang. Kerja sama juga untuk promosi pertukaran seni dan budaya di antara kedua negara melalui kegiatan pentas seni budaya, film, seni visual, dan kegiatan lainnya. 
 
The Japan Foundation adalah badan internasional (Badan Administrasi Berbadan Hukum) yang berdiri di Indonesia sejak 1970 dan keberadaannya diawasi oleh Kementerian Luar Negeri Jepang. Kegiatan JF di Indonesia meliputi pelatihan guru bahasa Jepang, penelitian buku pelajaran bahasa Jepang, saling kunjung tenaga ahli, uji kemampuan bahasa Jepang, lomba pidato jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, kursus bahasa Jepang, serta pertukaran seni dan budaya kedua negara. 
 
Salah satu kegiatan The Japan Foundation di Indonesia yang rutin dilaksanakan ialah pengiriman Mitra Nihongo (Nihongo Partners) yang merupakan relawan asal Jepang. Relawan ini ditugaskan di sekolah menengah di Indonesia untuk membantu guru lokal bahasa Jepang dan peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jepang. 
 
Bagi peserta didik, program Mitra Nihongo bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan semangat belajar tentang budaya dan bahasa Jepang secara langsung dari penutur jati. Suharti menyebut guru terbantu dalam membuat materi pembelajaran dan proses belajar mengajar, serta meningkatkan kemampuan berbahasa Jepang. 
 
“Selain itu, citra positif sekolah juga meningkat. Kehadiran relawan Mitra Nihongo juga mampu menarik minat masyarakat untuk mendaftar di sekolah tersebut,” ujar Suharti.
 

 

(REN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan