Tiongkok Minta AS Berhenti Melangkah ke Arah yang Salah Terkait Isu Taiwan

New York: Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Zhang Jun meminta Amerika Serikat (AS) untuk “berhenti melangkah lebih jauh ke arah yang salah” terkait isu Taiwan. Pernyataan disampaikan usai AS kembali mengirim delegasi parlemen ke Taiwan beberapa hari lalu.
 
Dilansir dari Anadolu Agency, Selasa, 16 Agustus 2022, delegasi kedua AS tiba di Taiwan pada Minggu malam kemarin. Kunjungan dua malam tersebut kemungkinan akan semakin meningkatkan ketegangan antara AS dan Tiongkok.
 
Kunjungan kedua itu dilakukan di saat Tiongkok masih kesal atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada awal Agustus.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menanggapi kunjungan Pelosi di Taiwan, Tiongkok meluncurkan latihan militer berskala besar di dekat Taiwan dan menangguhkan kerja samanya dengan AS terkait kontrak antar militer serta isu perubahan iklim.
 
“Seluruh dunia telah menyaksikan dengan jelas siapa yang memprovokasi, yang mengubah status quo, dan juga yang mencoba membuat masalah di belahan dunia,” ujar Zhang Jun kepada wartawan di Markas Besar PBB di New York.
 
“Dan untuk Tiongkok, tentunya kami akan terus melakukan apa pun untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah kami. Hal ini juga menunjukkan dengan jelas bahwa tindakan balasan yang kami ambil dalam menanggapi tindakan provokatif itu dapat dibenarkan,” tambahnya.
 
Kunjungan kongres yang tengah berlangsung ini dipimpin Senator Ed Markey dan juga empat anggota parlemen lainnya dari Dewan Perwakilan Rakyat AS.
 
Delegasi tersebut bertemu Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen pada Senin pagi. Kedua belah pihak diketahui tengah mendiskusikan kerja sama di bidang makanan dan rantai pasokan. Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, juga menjamu kedatangan delegasi AS.
 
Hubungan antara Washington dan Beijing telah merenggang secara signifikan baru-baru ini. Ketegangan meningkat tajam usai Pelosi mengunjungi Taiwan.
 
Tiongkok memandang Taiwan sebagai “provinsi yang memisahkan diri” dan bertekad untuk menyatukannya kembali ke daratan utama — dengan kekuatan militer jika memang diperlukan.
 
Pekan lalu, Tiongkok telah mengakhiri latihan militer besar-besaran di sekitar Selat Taiwan, di mana latihan tersebut mencakup peluncuran rudal dan pengerahan massal kapal serta pesawat jet tempur.
 
Belakangan, Tiongkok menggelar latihan militer baru dalam merespons kunjungan kedua delegasi AS ke Taiwan. (Gracia Anggellica)
 
Baca:  Tiongkok Gelar Latihan Militer Baru Saat Delegasi Kongres AS Kunjungi Taiwan
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan