Pembaca Sekalian, siapa yang tidak kenal dengan tuladha geguritan gagrak anyar? Salah satu warisan budaya Jawa yang melegenda, geguritan gagrak anyar adalah bentuk puisi yang terdiri atas 640 bait. Meskipun panjang, geguritan gagrak anyar berhasil mencuri perhatian banyak orang sejak zaman dahulu kala hingga kini. Apa lubuk keindahan dalam geguritan gagrak anyar sehingga begitu ikonik dan menjadi bagian penting dari kebudayaan Jawa? Mari kita bahas lebih lanjut.

Pendahuluan

Sebagai bentuk puisi, geguritan gagrak anyar menunjukkan bagaimana keindahan bahasa dan khasanah sastra dalam bahasa Jawa. Hal ini juga membuktikan bahwa peradaban Jawa dahulu begitu maju dan tertata dengan baik.

Namun, seperti halnya dengan karya sastra lainnya, geguritan gagrak anyar juga memiliki kelebihan dan kekurangan, yang akan kami bahas secara detail di bawah ini. Sebelum itu, mari kita bahas sejarah dan asal mula geguritan gagrak anyar.

Gegrutan gagrak anyar dikarang oleh R. Ng. Ronggowarsito sebagai ungkapan rasa syukur dalam upacara pembacaan Serat Wedatama Widya Sastra. Meskipun begitu, karya tersebut justru diketahui oleh khalayak luas berkat murid Ronggowarsito, RM. Soedarsono yang memasukkan geguritan gagrak anyar ke dalam Republik, sebuah kumpulan sajak yang diterbitkannya pada tahun 1920.

Sekalipun asalnya dari upacara adat, geguritan gagrak anyar kemudian menjadi populer dan menjadi santapan bagi para seniman dan sastrawan, yang memadukan unsur-unsur dari geguritan gagrak anyar dalam karya mereka. Geguritan gagrak anyar yang kaya akan imaji ini bahkan menjadi salah satu inspirasi dalam pembuatan film dan teater.

Bagaimanapun, geguritan gagrak anyar bukanlah karya sastra yang mudah untuk dimengerti. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari geguritan gagrak anyar.

Kelebihan Geguritan Gagrak Anyar

1. Nilai edukatif yang tinggi

Geguritan gagrak anyar ternyata sangat efektif dalam menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai budaya. Menurut pengamat sastra, pesan moral dan nilai-nilai yang terkandung dalam geguritan gagrak anyar sangat bervariasi. Mulai dari pesan tentang pentingnya bersedekah, menjadi pribadi yang mandiri, hingga tentang nilai-nilai sosial dalam masyarakat.

2. Kekuatan imaji yang luar biasa

Saking deskriptifnya, ketika kita membaca geguritan gagrak anyar, kita akan merasakan benar-benar seperti sedang berkunjung ke alam dunia lain yang indah. Tak hanya itu, unsur mitos, simbol, serta penggambaran cerita klasik juga membuat geguritan gagrak anyar memiliki jalan cerita yang menarik dan gampang diikuti.

3. Menurut pembacaannya yang mampu memberikan pengertian mendalam

Wacanan geguritan gagrak anyar tidak sekadar berisi kata-kata berputar yang indah, tetapi juga sebuah filsafat yang mendalam. Begitu banyak cerita di balik wacana tersebut, dan pembacakannya yang mendalam mampu membangun pengertian tentang hidup secara utuh.

4. Memiliki Struktur Tersusun dengan Rapih

Geguritan gagrak anyar terdiri atas 640 bait dan terbagi atas empat canto. Canto ini kemudian terbagi lagi menjadi tiga bagian yang masing-masing terdiri atas beberapa bait. Struktur ini menjadikan puisi ini teratur dan mudah dibaca, sehingga pembaca bisa dengan mudah mengapa pesan yang ingin disampaikan oleh Ronggowarsito dalam puisinya.

5. Dapat menjadi Inspirasi Karya lain

Sebagai karya sastra, geguritan gagrak anyar mampu memberikan inspirasi bagi banyak penulis. Tak sedikit cerpen maupun novel terinspirasi dari sajak ini dan menghasilkan karya masterpiece yang menginspirasi banyak orang. Secara tidak langsung, geguritan gagrak anyar juga menjadi penanda kekayaan sastra bahasa Jawa dan sebagai simbol kreativitas masyarakat Jawa.

6. Memberikan Nilai Historis

Dalam geguritan gagrak anyar, terdapat berbagai kisah cerita yang mengandung unsur Historis. Hal ini juga terkait dengan adanya unsur-unsur kebudayaan yang disematkan. Dalam beberapa kesempatan, geguritan gagrak anyar selalu menjadi sajak yang dibacakan di saat upaaca adat, festival budaya seperti karnaval atau parade, bahkan di HUT kebudrayaan Kota/Kabupaten tertentu.

7. Teknik Penulisan yang menarik dan mengesankan

Geguritan gagrak anyar ditulis dalam Bahasa Jawa, dengan teknik penulisan mirip Syair, yaitu gaya sastra dengan pola ukuran yang sama pada setiap bait-nya. Teknik ini menambah karakter bahasa yang unik dan lebih fresh.

Kekurangan Geguritan Gagrak Anyar

1. Bahasa yang Kurang Dimengerti

Kunjungan geguritan gagrak anyar memang memiliki bahasa yang indah, namun terkadang bahasa tersebut terkesan kaku dan mudah salah dimengerti. Terutama bagi kalangan muda yang sekarang kurang bisa mempertahankan bahasa Jawa, hal ini memfaetkan pengenalan mereka terhadap dalam hal sastra Jawa.

2. Panjang dan Terkesan Berbelit-belit

Dengan 640 bait, geguritan gagrak anyar terkadang terlalu panjang dan berbelit-belit, sehingga membuat orang yang membacanya mudah kehilangan ingatan atau kehilangan minat membacanya. Hal inilah menjadikan geguritan gagrak anyar kurang diminati oleh kalangan muda yang kurang maksimal dalam membaca pemnulisan yang terlalu kompleks.

3. Tidak Mudah Dipahami

Sebagian orang terkadang kesulitan dalam memahami pesan yang efektif dari geguritan gagrak anyar. Hal ini disebabkan oleh bahasa yang kompleks, prsayaan dan tertentu tertentu untuk dimengerti karena komposisi kalimat dan paparan yang diulas cukup mendalam. Ini bisa berdampak pada rendahnya minat baca masyarakat sehingga memunculkan angka buta aksara yang lebih besar di kalangan masyarakat.

4. Terlalu Kental dengan Budaya Jawa

Tidak semua orang yang membaca geguritan gagrak anyar pasti paham dengan beberapa keterkaitan budaya Jawa di dalamnya, sehingga sehingga tidak semua orang tertarik membacanya. Jika pembacanya bukan dari kalangan suku Jawa dan memiliki sedikit pengetahuan tentang budaya Jawa, maka geguritan gagrak anyar akan terlihat kurang relevan dan sulit dipahami.

5. Lamaran Cinta yang terlalu Romantis

Bagi sebagian orang, bagian dari geguritan gagrak anyar yang menceritakan pelepasan rindu atau kata-kata cinta yang membual dan tidak menentu memang terdengar indah, namun ternyata terlalu romantis dan tidak masuk akal. Dan seringkali orang malah terjerat dalam imajinasi geguritan gagrak anyar sebagai hubungan yang terlalu naif dan tidak objektif.

6. Terlalu Fokus pada Sisi Puitis dan Estetika

Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan masyarakat yang notabene menjadi konsumen karya sastra dan media, ia harus punya nilai yang menghibur, informatif dan tidak membosenkan. Geguritan gagrak anyar terkadang dibuat untuk menjadi terlalu fokus pada sisi puitis dan estetika dari susunan kata, bahasa maupun pola yang semakin memperdebatkan esensi dari polemik sastra seutuhnya.

7. Kurang Debatibel

Sepuluh-an tahun belakangan ini, wacana sastra di Indonesia sudah mengalami banyak perubahan. Tak sekadar puitis dan indah, karya sastra harus dibangun dengan ‘kejelian’ dalam pengamatan sosial, tidak bisa terpisah dari konteks-konteks sosial dalam kehidupan masyarakat, untuk dilihat bagaimana efektivitasnya bagi pembaca. Geguritan gagrak anyar belum sepenuhnya dapat dijadikan diskusi sosial dikarenakan tidak adanya bahasan yang mempunyai kontekstual seperti permasalahan yang sedang terjadi di lingkunagn masyarakat saat ini.

Informasi Lengkap tentang Geguritan Gagrak Anyar

InformasiKeterangan
Bentuk PuisiGeguritan
Jumlah Bait640
PenciptaR. Ng. Ronggowarsito
Cover Buku PertamaMr. Sobanto
GenrePuisi epik
BahasaBahasa Jawa
SubjekBudaya dan Sejarah Jawa

FAQ Tentang Geguritan Gagrak Anyar

1. Apa yang dimaksud dengan geguritan gagrak anyar?

Geguritan gagrak anyar adalah puisi epik yang sangat panjang dan kompleks, digarap oleh R. Ng. Ronggowarsito dalam Bahasa Jawa. Wacana ini mempunyai moral yang dalam dan pesan-pesan yang relavan bagi kehidupan sekarang.

2. Kapan geguritan gagrak anyar pertama kali dibacakan?

Geguritan gagrak anyar dikarang oleh R. Ng. Ronggowarsito sebagai bentuk syukur dalam upacara pembacaan Serat Wedatama Widya Sastra. Meskipun begitu, karya tersebut kemudian menjadi populer dan menjadi santapan bagi para seniman dan sastrawan.

3. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam geguritan gagrak anyar?

Banyak nilai-nilai moral dan budaya yang terkandung dalam geguritan gagrak anyar, antara lain tentang pentingnya bersedekah, menjadi pribadi yang mandiri, hingga tentang nilai-nilai sosial dalam masyarakat.

4. Apa saja kekurangan dari geguritan gagrak anyar?

Geguritan gagrak anyar dinilai terlalu panjang, kurang mudah dipahami, kental dengan budaya Jawa, dan terlalu fokus pada sisi puitis dan estetika.

5. Apakah geguritan gagrak anyar masih relevan di era digital seperti sekarang?

Tentu saja, geguritan gagrak anyar masih sangat relevan dan banyak kekayaan yang berharga bisa ditemukan di wacana ini. Hal ini juga bisa menjadi solusi untuk mengenalkan sastra berbahasa Jawa kepada masyarakat.

6. Apa yang membuat geguritan gagrak anyar selalu melegenda hingga sekarang?

Keindahan bahasa dan kualitas puisi yang sangat tinggi membuat geguritan gagrak anyar selalu menjadi bagian penting dari kebudayaan Jawa. Selain itu, banyak seniman dan sastrawan yang terinspirasi dari geguritan gagrak anyar sehingga membuatnya tetap populer hingga sekarang.

7. Apa pesan yang ingin disampaikan R. Ng. Ronggowarsito melalui geguritan gagrak anyar?

Geguritan gagrak anyar dikarang sebagai bentuk syukur dan terima kasih dari R. Ng. Ronggowarsito kepada Tuhan yang telah memberikan kebahagian dan kemakmuran kepadanya. Selain itu, Ronggowarsito juga ingin menyebarkan pesan-pesan moral dan nilai-nilai budaya melalui karya sastranya ini.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, geguritan gagrak anyar adalah karya sastra yang sangat kompleks dan indah. Wacana ini mempunyai moral yang dalam dan pesan-pesan yang relavan bagi kehidupan sekarang. Meskipun begitu, geguritan gagrak anyar juga memiliki kekurangan, seperti terlalu panjang dan kurang mudah dipahami. Namun, keindahan bahasa dan kualitas puisi yang sangat tinggi membuat geguritan gagrak anyar selalu menjadi bagian penting dari kebudayaan Jawa.

Tentu saja, geguritan gagrak anyar masih sangat relevan untuk dinikmati di era digital seperti sekarang. Coba saja,

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan