kabinetrakyat.com – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menegaskan hanya ada satu kasus penculikan anak yang terbukti benar di wilayah hukum institusinya. Untuk itu ia memperingatkan masyarakat agar berhati-hati menerima, memilih dan memilah kabar yang beredar viral di media sosial soal masalah serupa.

Fadil mengimbau supaya publik tak menelan mentah informasi, namun lebih cermat memeriksa terlebih dahulu kabar bersangkutan. Apalagi jika informasi penculikan anak itu tak jelas sumbernya.

“Sangat khawatir dengan berita viral terkait dengan penculikan anak yang ramai. Di Jakarta ini Pak, Bu, baru satu penculikan anak itu, yang di Senen itu kemarin itu, Malika itu, Ananda itu. Sudah ditangkap pelakunya,” ujar Fadil, di Ecovention Ecopark Ancol, Sabtu, 11 Februari 2023.

Kendati demikian, Fadil tetap mengingatkan warga untuk mewaspadai penculikan anak sebab kini modus sudah semakin beragam. Selain orang tua yang meesti mengontrol anak-anaknya, Fadil memastikan anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas akan ia kerahkan untuk mensosialisasikan situasi keamanan terkini.

“Namun demikian ini menjadi bahan buat Babinsa bhabinkamtibmas bahwa tidak ada di Jakarta sampai hari ini kasus penculikan anak itu,” ucap dia.

“Satu, dan itu sudah ditangkap pelakunya (kasus Malika ). Yang diviral-viralkan di medsos itu, itu semua berita-berita lama dikumpulin jadi satu,” katanya lagi.

Sejauh ini, di ibu kota, penculikan yang terbukti benar adalah kasus bocah bernama Malika (6) di Jakarta Pusat , pada Januari 2023. Kini tersangka Iwan Sumarno (42) sudah diringkus dan diamankan.

Pria yang sehari-hari memulung barang bekas ini dilaporkan memiliki hasrat seksual menyimpang kepada anak. Namun tidak ditemukan bukti kekerasan seksual terhadap bocah Malika .

Visum sementara menunjukan nihilnya tanda-tanda bekas pelecehan apapun pada Malika . Namun penyidik terus mendalami mengingat Malika dibawa keliling Iwan di Ciledug, Kota Tangerang selama hampir 1 bulan.

Menurur Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, motif Iwan menculik Malika . adalah hasrat seksualnya kepada anak-anak.

“Motif tersangka melakukan penculikan dari yang semula hanya sekadar ingin menjadikan anak ataupun membawa anak, kemudian terungkap bahwa tersangka memiliki hasrat terhadap anak-anak dalam hal ini seksual,” kata Kombes Komarudin dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Pusat , Kamis, 12 Januari 2023.

Komarudin melanjutkan, Malika bukan korban pertama Iwan. Pria itu sebelumnya juga sempat mencoba merayu seorang anak muda dengan nama Bunga, di Jalan Industri. Korban ini tak sampai diculik lantaran ia berhasil menolak ajakan Iwan.

“Modusnya (pada Bunga) sama dengan apa yang dilakukan terhadap korban M, yakni lebih dari 3 kali tersangka mengiming-imingi calon korban, inisial bunga atau atas nama bunga dengan memberikan uang antara Rp2.000 sampai dengan Rp5.000, dan juga diimingi dengan makanan ringan jenis wafer lebih dari tiga kali,” ujar Komarudin dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Pusat Kamis, 12 Januari 2023 lalu. ***

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan