Apa itu Write Protected dan Bagaimana Cara Mengatasinya


Understanding Write Protection in Indonesia: What You Need to Know

Write Protected, yang dapat diterjemahkan sebagai “dilindungi tulisan” adalah masalah umum yang dialami oleh pengguna perangkat komputer di Indonesia. Masalah tersebut terjadi ketika pengguna ingin menyalin file atau memindahkan file dari suatu tempat ke tempat lain, tetapi perangkat memberikan pesan error yang menjelaskan bahwa penyimpanan tersebut dilindungi tulisan atau write-protected. Akibatnya, pengguna tidak dapat menyalin file atau memindahkan file ke penyimpanan.

Write Protected adalah fitur keamanan perangkat penyimpanan yang dapat digunakan untuk mencegah penghapusan dan/atau penulisan data yang disimpan di perangkat penyimpanan. Ini berarti bahwa ketika fungsi Write Protect diaktifkan, file tidak dapat diedit, ditulis, dipindahkan, dihapus atau apapun yang melibatkan perubahan data di dalam penyimpanan. Fungsi ini mungkin berguna dalam beberapa skenario, tetapi dapat menjadi sangat menjengkelkan bagi pengguna jika tiba-tiba tidak dapat menyalin atau memindahkan file.

Namun, ada beberapa alasan mengapa penyimpanan Anda mungkin terkunci dengan fitur proteksi tulisan, misalnya penyimpanan flash drive Anda mungkin telah terkena serangan malware atau terkena masalah kegiatan pembajakan yang disebabkan sulit untuk mengakses dan merekam data, atau penyimpanan flash drive mungkin salah dikelola.

Namun, jangan khawatir jika Anda mengalami masalah ini, ada beberapa metode atau cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah Write Protected. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Tanda-tanda File atau Perangkat Terkunci Write Protected


File Terkunci

Jangan pernah mengabaikan tanda-tanda dari file atau perangkat yang terkunci write protected. Masalah ini dapat terjadi pada berbagai jenis perangkat, termasuk flash drive, kartu memori, dan bahkan komputer dengan sistem operasi Windows. Jika kamu menghadapi masalah seperti ini, maka kamu tidak dapat menyimpan, menghapus, atau mengedit file apa pun pada perangkat tersebut. Masalah ini terjadi karena sistem operasi atau perangkat keras mengunci drive atau jalur akses tertentu dan tidak mengizinkan pengguna untuk membuat perubahan apapun.

Tanda-tanda yang paling umum dari perangkat terkunci write protected adalah bacaan pesan error di layar komputer atau pengguna tidak dapat membuat perubahan apapun pada file atau folder pada perangkat. Dalam beberapa kasus, lampu LED pada perangkat akan terus berkedap-kedip atau menunjukkan tanda-tanda aktivitas bahkan ketika tidak sedang digunakan. Pengguna juga mungkin mengalami kesulitan koneksi perangkat pada komputer atau laptop.

Setelah kamu menemukan tanda-tanda dari file atau perangkat terkunci write protected, kamu perlu melakukan pengecekan pada penyebabnya dan menyelesaikannya agar kamu dapat kembali menggunakan perangkat dengan normal. Berikut adalah penyebab utama dari masalah ini:

Masalah pada Flash Disk

1. Masalah pada Perangkat Keras

Perangkat keras yang rusak dapat menyebabkan file atau perangkat terkunci write protected. Ketika perangkat keras membaca data yang salah dari drive atau kartu memori, maka sistem operasi akan memperingatkan pengguna dengan pesan error dan menjaga perangkat agar terkunci hingga perangkat keras diperbaiki.

2. Masalah pada Sistem Operasi atau Perangkat Lunak

Kadang-kadang, sistem operasi atau perangkat lunak pihak ketiga dapat menyebabkan file atau perangkat terkunci write-protected. Pembaruan sistem operasi, masalah driver terbaru, atau konflik perangkat lunak dapat memicu masalah ini. Jika kamu mengalami masalah yang sama pada beberapa perangkat atau komputer, maka masalah ini bisa jadi disebabkan oleh sistem operasi atau software yang digunakan.

3. Saat Memformat Perangkat

Jangan mengambil tindakan untuk memformat perangkat jika pengguna tidak tahu pasti penyebab terkuncinya write protection. Memformat perangkat dapat menghapus semua data yang tersimpan pada perangkat. Namun, jika kamu perlu mencoba memformat perangkat yang terkunci, maka perhatikan bahwa beberapa perangkat memiliki switch keamanan yang dapat diaktifkan untuk melindungi agar perangkat terkunci write-protected. Pastikan kamu mengecek switch-nya terlebih dahulu untuk menghindari hal tersebut.

Secara keseluruhan, mengalami masalah dengan file atau perangkat terkunci write protected dapat sangat menjengkelkan dan membatasi aktivitas penggunaan komputer. Sebelum melakukan tindakan atau langkah lebih jauh, pastikan kamu mencari tahu penyebab dari masalah ini dan mencari cara yang tepat untuk menyelesaikannya. Dengan melakukan langkah-langkah yang benar, kamu dapat memperbaiki file atau perangkat terkunci write-protected dengan mudah dan kembali menggunakan perangkat tersebut.

Langkah-langkah Membuka Proteksi Write Protected di Flashdisk


flashdisk protection

Flashdisk bisa jadi adalah salah satu perangkat yang paling penting bagi banyak orang. Saat ini, hampir semua orang memiliki setidaknya satu buah flashdisk yang mereka gunakan untuk menyimpan beberapa file atau dokumen penting seperti foto, video, dokumen kerja, dan lain-lain. Namun, ada beberapa masalah yang sering dihadapi oleh pengguna flashdisk. Salah satu masalah itu adalah flashdisk yang mengalami write protected, yang membuat pengguna kesulitan untuk memindahkan atau menghapus file-file yang telah tersimpan di dalamnya. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan flashdisk menjadi write protected, seperti sistem operasi yang tidak kompatibel, virus, atau ada masalah pada hardware flashdisk itu sendiri.

Berikut ini adalah bagaimana cara membuka proteksi write protected pada flashdisk:

Menggunakan CMD

CMD

Langkah pertama dalam membuka proteksi write protected pada flashdisk adalah dengan menggunakan CMD. CMD atau Command Prompt adalah program bawaan Windows yang dapat digunakan untuk memeriksa dan memperbaiki masalah pada sistem operasi, termasuk pada flashdisk. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Cari CMD pada menu Start dan klik kanan untuk membuka program sebagai Administrator.
  2. Masukkan perintah Diskpart dan tekan Enter.
  3. Masukkan perintah List Disk dan tekan Enter.
  4. Ketik perintah Select Disk [nomor disk] dan tekan Enter (ganti [nomor disk] dengan nomor yang sesuai dari flashdisk yang ingin Anda perbaiki).
  5. Masukkan perintah Attributes Disk Clear Readonly dan tekan Enter.
  6. Tutup CMD dan coba akses flashdisk kembali.

Menggunakan Registry Editor

Registry Editor

Cara kedua untuk membuka proteksi write protected pada flashdisk adalah dengan menggunakan Registry Editor. Registry Editor adalah program bawaan Windows yang memungkinkan pengguna untuk memodifikasi registry sistem operasi. Langkah-langkah yang harus diikuti adalah sebagai berikut:

  1. Buka Registry Editor dengan menekan tombol Win + R, kemudian ketik regedit dan Enter.
  2. Pergi ke HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\StorageDevicePolicies.
  3. Ketik ‘writeprotect’ pada Value data dan tekan Enter. (jika sudah ada value tersebut, ubah nilainya menjadi 0)
  4. Restart komputer Anda dan cobalah akses flashdisk kembali.

Menggunakan Aplikasi Pihak Ketiga

aplikasi pihak ketiga

Cara ketiga untuk membuka proteksi write protected pada flashdisk adalah dengan menggunakan aplikasi pihak ketiga. Ada beberapa aplikasi di luar sana yang dapat membantu Anda memperbaiki masalah pada flashdisk yang tersimpan dalam drive yang terproteksi. Salah satu aplikasi terbaik yang dapat digunakan adalah EaseUS Partition Master. Langkah-langkah yang harus diikuti adalah sebagai berikut:

  1. Unduh dan instal EaseUS Partition Master pada komputer Anda.
  2. Buka aplikasi dan pilih flashdisk yang mengalami masalah.
  3. Pilih ‘Wipe Data’, dan buat partisi baru pada flashdisk tersebut.
  4. Klik Apply untuk menyimpan perubahan dan tunggu hingga proses selesai.
  5. Coba akses flashdisk kembali.

Demikianlah beberapa cara untuk membuka proteksi write protected pada flashdisk. Namun, ada beberapa hal yang harus diingat saat menggunakan cara-cara tersebut. Pastikan untuk selalu backup terlebih dahulu data yang ada pada flashdisk sebelum Anda mencoba memperbaiki masalah Write Protected pada flashdisk Anda. Selain itu, pastikan juga untuk selalu hati-hati saat menggunakan program atau aplikasi pihak ketiga karena beberapa program atau aplikasi mungkin berbahaya bagi sistem operasi komputer Anda.

Perbedaan antara Write Protected dan Read-only pada Perangkat Keras


Write Protected vs Read-only hardware

Banyak orang berpikir bahwa Write Protected dan Read-only pada perangkat keras adalah sama, tetapi mereka sebenarnya berbeda. Keduanya adalah fitur yang membatasi akses ke file atau perangkat keras tertentu, tetapi dengan fungsi yang berbeda. Berikut adalah perbedaan utama antara Write Protected dan Read-only pada perangkat keras:

Write Protected

Write Protected adalah sebuah fitur yang dapat mencegah pengguna mengubah atau menghapus file tertentu pada perangkat keras tertentu. Contohnya, drive flash USB dapat dilindungi dengan Write Protected agar tidak bisa ditimpa atau dihapus oleh orang lain.

Saat suatu perangkat diatur ke mode Write Protected, pengguna masih dapat membaca isi file, tetapi mereka tidak bisa mengubah file tersebut. Hal ini sangat bermanfaat dalam situasi di mana file yang disimpan di perangkat tersebut sangat penting dan harus dijaga agar tetap tidak dirusak atau diubah oleh pengguna.

Selain drive flash USB, Write Protected juga dapat digunakan pada berbagai perangkat berbeda seperti kartu SD, kaset DVD-RW, dan bahkan pada hard disk. Dalam beberapa kasus, beberapa perangkat keras memiliki pengaturan hardware untuk mengatur penguncian Write Protected.

Read-only

Sementara itu, Read-only mengacu pada parameter yang membatasi akses pengguna hanya untuk membaca file, tanpa memiliki kemampuan untuk mengubah atau menambahkan file baru. Ini berbeda dari Write Protected karena pengguna tidak dapat melakukan perubahan apa pun pada file atau perangkat.

Contoh perangkat yang menggunakan mode Read-only adalah beberapa jenis media disk optik seperti CD atau DVD-ROM. Fitur ini dapat memastikan bahwa file tetap tidak berubah oleh orang lain, seperti virus atau perangkat lunak berbahaya yang dapat merusak atau membahayakan sistem.

Penggunaan Write Protected dan Read-only pada Perangkat Keras

Kedua fitur ini sangat penting untuk menjaga perangkat keras tetap aman dan terlindungi. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin ingin memastikan bahwa file tidak berubah, terutama jika perangkat disimpan di tempat umum atau diakses oleh banyak orang.

Saat menggunakan drive flash USB, Anda dapat mengaktifkan mode Write Protected untuk melindungi file penting dari penghapusan atau perubahan tanpa izin. Di sisi lain, Anda dapat mengaktifkan fitur Read-only pada drive optik untuk memastikan bahwa file konten suplemen tidak dirubah, dikopi atau dihapus oleh siapapun.

Sebagai kesimpulan, baik Write Protected dan Read-only adalah fitur yang berguna pada perangkat keras. Meskipun mereka berbeda dalam cara mereka berfungsi dan penggunaannya, keduanya dapat membantu menjaga file dan perangkat keras tetap aman, terlindungi dari risiko perubahan atau kerusakan.

Cara Membuka Tulisan Write Protected pada Hard Drive atau SSD


Cara Membuka Tulisan Write Protected pada Hard Drive atau SSD

Jika Anda sedang mengalami masalah pada komputer Anda dan mendapatkan pesan error seperti “disk is write protected”, maka kemungkinan besar hard drive atau SSD Anda telah terkunci tulisannya (write protected). Write protected adalah kondisi di mana hard drive atau SSD Anda tidak dapat menerima file baru atau menulis ke file yang sudah ada pada drive tersebut. Hal ini bisa terjadi karena virus atau kesalahan pada setelan sistem. Caranya sangat mudah, ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Mengubah Setelan pada Registri


Mengubah Setelan pada Registri

Anda dapat membuka registri Windows Anda dengan memencet tombol “Windows+R” pada keyboard Anda. Setelah itu, ketik “regedit” pada kotak run dan tekan enter. Setelah muncul jendela “regedit”, cari folder “HKEY_LOCAL_MACHINE” dan setelah itu cari “SYSTEM”, “CurrentControlSet”, “Control”, “StorageDevicePolicies”. Jika folder StorageDevicePolicies tidak ditemukan, buat folder baru dengan klik kanan pada “Control” dan pilih New > Key dan beri nama folder dengan “StorageDevicePolicies”. Setelah itu, klik kanan pada ruang kosong dan pilih “New > DWORD (32-bit) Value” dan beri nama “WriteProtect”. Double click pada “WriteProtect” dan set nilai “Value data” menjadi “0”. Setelah itu, restart komputer Anda, dan hard drive atau SSD Anda akan terbuka tulisannya dan siap digunakan kembali.

2. Mengganti Setelan pada Diskpart


Mengganti Setelan pada Diskpart

Diskpart adalah alat bawaan Windows yang dapat membantu Anda mengatur hard drive atau SSD Anda. Pertama, Anda harus membuka command prompt. Caranya adalah dengan menekan “Windows+R” pada keyboard Anda dan ketik “cmd”. Setelah itu tekan enter. Ketik “diskpart” pada command prompt dan tekan enter. Ketik “list disk” dan tekan enter untuk melihat semua disk yang terhubung. Kemudian, ketik “select disk #” (di mana # adalah angka dari hard drive atau SSD Anda) dan tekan enter. Setelah itu ketik “attributes disk clear readonly” dan tekan enter. Setelah itu, keluar dari Diskpart dan restart komputer Anda.

3. Memformat Disk pada Sistem Linux


Memformat Disk pada Sistem Linux

Jika Anda tidak dapat melihat hard drive atau SSD Anda pada komputer Windows, Anda dapat mencoba memformatnya pada sistem Linux. Pertama, boot komputer Anda dari live CD atau live USB dengan lalu pilih “Try Ubuntu”. Setelah itu, buka terminal dan jalankan “sudo fdisk -l” untuk melihat semua disk yang terhubung. Cari hard drive atau SSD Anda dan jalankan perintah “sudo mkfs.ntfs /dev/sdX” (di mana sdX adalah hard drive atau SSD Anda) untuk memformat disk Anda menjadi NTFS.

4. Menggunakan Aplikasi Pihak Ketiga


Menggunakan Aplikasi Pihak Ketiga

Jika Anda tidak ingin mencoba cara-cara di atas, Anda dapat menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti EaseUS Partition Master. Aplikasi ini dapat membantu Anda memecahkan masalah write protected pada hard drive atau SSD Anda. Setelah Anda mengunduh dan menginstal aplikasi ini, jalankan aplikasi dan pilih hard drive atau SSD yang terkunci tulisannya. Kemudian, klik kanan pada partisi dan pilih “Resize/move partition”. Geser slider untuk mengurangi ukuran partisi kecil dan setelah itu klik “Apply” untuk menyimpan perubahan.

5. Membuat Salinan Data dan Memformat Ulang Disk


Membuat Salinan Data dan Memformat Ulang Disk

Jika semua cara di atas belum berhasil, satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah write protected adalah dengan membuka disk Anda dan membakar salinan data Anda ke disk yang baru, kemudian memformat ulang disk yang lama. Hal ini tentu akan memakan waktu dan tenaga yang banyak, namun jika data Anda sangat penting dan tidak dapat direstore dari backup apapun, maka cara ini adalah satu-satunya opsi yang tersedia.

Kesimpulannya, masalah write protected pada hard drive atau SSD Anda dapat diselesaikan dengan banyak cara, seperti dengan mengubah setelan pada registri Windows, menggunakan Diskpart, memformat disk pada sistem Linux, menggunakan aplikasi pihak ketiga, atau bahkan dengan membuat salinan data dan memformat ulang disk. Pilihlah cara yang paling cocok untuk Anda dan pastikan untuk melakukan backup data Anda terlebih dahulu sebelum mencoba cara-cara ini. Terima kasih sudah membaca artikel ini dan semoga bermanfaat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan