kabinetrakyat.com – Judi James, ahli bahasa tubuh, mengungkapkan hasil analisisnya terhadap penampilan Pangeran Harry saat menghadiri wawancara di ITV. Dalam acara itu, Pangeran Harry diwawancara mengenai buku autobiografi terbarunya berjudul Spare.

Dalam buku itu, Pangeran Harry menceritakan berbagai hal tentang Kerjaan Inggris yang belum diketahui banyak orang. Beberapa hal yang diceritakannya merupakan klaim yang dianggap menyudutkan keluarga Kerjaan Inggris.

Judi James menilai, bahasa tubuh Pangeran Harry berlawanan dengan apa yang diucapkannya, terutama ketika bercerita tentang ayahnya, Raja Charles III .

“Sinyal bahasa tubuh Pangeran Harry kontradiktif, terutama ketika dia berbicara tentang ayahnya,” ujar Judi James dikutip Pikiran-rakyat.com dari Daily Mail pada 8 Januari 2023.

“Suaranya menurun dan raut wajahnya melunak (saat berbicara tentang Raja Charles III ), tetapi dia juga tampaknya mempersiapkan diri untuk konfrontasi,” ujarnya menambahkan.

James melanjutkan, perkataan Pangeran Harry tidak emosional saat membahas tentang cinta dalam wawancara itu.

“Kadang-kadang dia terlihat menangis, tetapi ucapannya (Saya mencintai ayah, saudara laki-laki, dan keluarga) terdengar seperti pelafalan yang tidak emosional,” ujarnya menerangkan.

Lebih lanjut, ahli bahasa tubuh dari Inggris itu juga menyoroti cara Pangeran Harry merespons kenangan tentang ibundanya, Putri Diana . Pangeran Harry dinilai masih tampak terluka saat membicarakan kematian tragis Putri Diana .

“Bahasa tubuh Harry ketika berbicara tentang kematian ibunya dan reaksi perasaannya pada saat itu menunjukkan perpisahan, seolah-olah masih terlalu menyakitkan untuk membenamkan dirinya,” ujarnya.

Dalam hal ini, Pangeran Harry berupaya terlihat kuat dengan menampilkan senyuman saat merespons topik terkait mendiang ibundanya. Namun, senyuman itu hanya untuk menutupi rasa sakit yang masih tertanam di hatinya.

“Dia mulai dengan menggunakan sinyal yang tidak sesuai. Matanya bergerak ke samping dan menampilkan senyuman sangat lemah yang diterapkan seperti sinyal keberanian,” ujarnya.

“Ini seringkali merupakan tanda bahwa seseorang sedang menutupi, yaitu menyembunyikan rasa sakit atau kesedihannya,” sebutnya lagi.

Sebelumnya, Pangeran Harry mengaku kesulitan untuk menangisi kepergian ibundanya. Hal ini kontras dengan kebanyakan masyarakat Inggris yang sangat bersedih atas kepergian ibundanya.

“Semua orang berpikir dan merasa seperti mereka mengenal ibu kami. Ternyata dua orang yang paling dicintai ( Putri Diana ), tidak dapat menunjukkan emosi apa pun pada saat itu,” sebut Pangeran Harry .

“Apa yang saya ingat dengan sangat jelas adalah bahwa saya tidak menangis (selama hari pemakaman),” sebutnya lagi.***

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan