Pasukan militer Amerika Serikat (AS) telah melancarkan lima serangan baru di wilayah Laut Merah, dengan tujuan menyasar sistem senjata pasukan Houthi. Serangan tersebut terjadi pada Minggu (18/2) antara pukul 15.00 dan 20.00 waktu setempat, dalam upaya untuk menghentikan kelompok Houthi yang melakukan pemberontakan di jalur pelayaran Laut Merah.

Dalam pernyataan yang dikutip oleh AFP pada Senin (19/2/2024), Komando Pusat AS menyatakan bahwa lima serangan tersebut termasuk penggunaan UUV (kapal bawah air tak berawak), yang merupakan hal pertama kali diamati oleh Houthi sejak serangan dimulai pada bulan Oktober.

Salah satu dari lima serangan tersebut melibatkan penggunaan kapal permukaan tak berawak atau USV, sementara tiga serangan lainnya melibatkan rudal jelajah anti-kapal.

Baca Juga: Lebih dari 400 Orang Ditangkap Saat Menghadiri Acara Mengenang Alexei Navalny

“Pusat Komando AS mengidentifikasi rudal jelajah anti-kapal, kapal bawah air tak berawak, dan kapal permukaan tak berawak di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi, dan menyimpulkan bahwa rudal-rudal tersebut menimbulkan ancaman terhadap kapal Angkatan Laut AS dan kapal dagang di wilayah tersebut,” kata militer AS.

Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, memulai serangan mereka di Laut Merah pada November 2023. Houthi mengumumkan bahwa mereka akan menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel sebagai dukungan bagi warga Palestina di Gaza.

Sebagai tanggapan, pasukan AS dan Inggris melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi. Serangan di Laut Merah telah meningkatkan premi asuransi bagi perusahaan pelayaran, memaksa banyak perusahaan untuk menghindari Laut Merah, yang merupakan rute penting yang biasanya membawa sekitar 12 persen perdagangan maritim global.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan