Pemimpin oposisi Rusia yang vokal mengkritik Kremlin, Alexei Navalny, dilaporkan meninggal dunia di penjara di distrik Yamalo-Nenets. Menurut laporan dari CNN dan BBC pada Jumat (16/2/2024), layanan penjara di distrik Yamalo-Nenets menyatakan bahwa Navalny merasa tidak enak badan setelah berjalan-jalan pada hari itu dan akhirnya kehilangan kesadaran.

Tim medis darurat dipanggil ke penjara, namun upaya mereka untuk menyelamatkan Navalny tidak berhasil. Layanan penjara Rusia saat ini tengah menyelidiki penyebab kematian mendadak Navalny, sementara juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, telah mengonfirmasi bahwa Presiden Putin telah diberitahu tentang laporan tersebut.

Kematian Navalny terjadi menjelang pemilihan presiden Rusia yang dijadwalkan pada 17 Maret. Navalny, yang telah lama menjadi duri bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, telah mengungkap kasus korupsi di kalangan pejabat tinggi, mengorganisir protes anti-pemerintah, dan menjadi suara kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Kim Jong-un Perintahkan Persiapan Perang Melawan AS

Navalny kembali ke Rusia pada tahun 2021 dari Jerman, tempat dia dirawat setelah diracuni dengan agen saraf Novichok era Soviet. Setelah kembali, Navalny segera ditangkap atas tuduhan yang dia anggap bermotif politik. Dia telah dipenjara sejak saat itu.

Pada bulan Agustus, Navalny dijatuhi hukuman 19 tahun penjara atas tuduhan menciptakan komunitas ekstremis, mendanai aktivis ekstremis, dan berbagai kejahatan lainnya. Dia telah menjalani hukuman 11 setengah tahun di fasilitas keamanan maksimum atas tuduhan penipuan dan tuduhan lain yang dia bantah.

Kematian mendadak Navalny meninggalkan pertanyaan besar tentang keberlanjutan perlawanan oposisi terhadap pemerintah Rusia, sementara pengikutnya dan banyak pihak internasional menuntut penyelidikan yang transparan dan mendalam terkait penyebab kematiannya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan