Gempa Bumi Magnitudo di Jepang Menyebabkan Kerusakan Besar-Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,5 yang terjadi di Prefektur Ishikawa, Jepang, diduga telah menyebabkan pergeseran daratan signifikan di wilayah Noto, yang terletak dekat pusat gempa, dengan jarak mencapai 1,3 meter ke arah barat.

NHK melaporkan, pada Selasa (2/1/2023), Otoritas Informasi Geospasial Jepang (GSI) melakukan analisis terhadap data GPS setelah gempa bumi tersebut mengguncang pada Senin (1/1) sore waktu setempat. Korban tewas akibat gempa ini mencapai setidaknya 48 orang, sedangkan tsunami setinggi 1,2 meter terjadi di pelabuhan Wajima.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat bahwa gempa ini memiliki kekuatan Magnitudo 7,5 di area Prefektur Ishikawa di pulau utama Honshu, sementara otoritas Jepang mencatat Magnitudo 7,6.

GSI menyimpulkan dari analisisnya bahwa titik pengamatan terbesar pergeseran terjadi di kota Wajima, Prefektur Ishikawa, dengan pergeseran horizontal sekitar 1,3 meter ke arah barat. Pergeseran ke arah barat juga terjadi sekitar 1 meter di kota Anamizu dan sekitar 80 cm di kota Suzu.

Selain itu, titik pengamatan di Notojima, kota Nanao, juga mengalami pergeseran sekitar 60 cm ke arah barat laut menuju pantai Laut Jepang.

Analisis GSI menunjukkan bahwa daratan di area yang terkena gempa ini juga bergeser sekitar 20 cm ke arah barat laut di Prefektur Toyama dan Niigata. Beberapa pergeseran daratan sebesar beberapa sentimeter juga tercatat di wilayah Kanto-Koshin dan wilayah lainnya.

GSI berkomitmen untuk terus menganalisis data pergerakan daratan lebih lanjut. Gempa ini menyebabkan kerusakan parah di Prefektur Ishikawa dan sekitarnya, termasuk bangunan rusak, rumah yang roboh, jalanan retak, serta kapal nelayan yang tenggelam atau terdampar di pantai. Kebakaran hebat di Wajima juga dilaporkan, diperkirakan telah menghanguskan sekitar 200 bangunan. Media lokal menyebutkan bahwa puluhan ribu rumah di area tersebut mengalami kehancuran. Layanan air bersih, pasokan listrik, dan jaringan telepon seluler masih terputus di beberapa wilayah Prefektur Ishikawa.

Khususnya di Wajima, gempa ini menciptakan kebakaran besar yang melanda kawasan tersebut. Dilaporkan bahwa sekitar 200 bangunan di Wajima telah terbakar habis akibat kobaran api yang sulit dikendalikan. Situasi darurat dinyatakan di berbagai lokasi, dan upaya penyelamatan serta pemulihan sedang dilakukan oleh pihak berwenang dan relawan.

Media lokal Jepang melaporkan bahwa puluhan ribu rumah di Prefektur Ishikawa mengalami kehancuran, meninggalkan banyak warga yang kehilangan tempat tinggal. Sistem infrastruktur, seperti layanan air bersih, pasokan listrik, dan jaringan telepon seluler, masih mengalami gangguan di beberapa daerah, menyulitkan upaya bantuan dan koordinasi.

Pemerintah setempat berjuang keras untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada korban gempa. Tim penyelamat dikerahkan untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang mungkin terperangkap di reruntuhan. Pusat evakuasi didirikan untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal mereka dan membutuhkan bantuan mendesak.

Sementara itu, GSI terus memonitor pergerakan daratan dan merencanakan analisis lebih lanjut untuk memahami dampak gempa ini secara menyeluruh. Masyarakat Jepang dan dunia internasional pun mengirimkan bantuan dan dukungan untuk membantu korban gempa dan memulihkan kehidupan normal di wilayah yang terkena dampak.

Gempa bumi ini menjadi pengingat akan kerentanan terhadap bencana alam dan pentingnya kesiapsiagaan serta mitigasi risiko di masyarakat. Semoga korban segera mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan, dan upaya pemulihan dapat berjalan lancar untuk membawa kembali kehidupan normal bagi mereka yang terdampak.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan