kabinetrakyat.com – IHSG adalah salah satu acuan bagi para investor saham di pasar modal. Bagi Anda yang ingin terjun di dunia investasi saham atau reksadana, penting untuk memahami apa itu IHSG .

Apa itu IHSG ?

IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan. Dalam arti lebih luas, IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Nama lain dari IHSG adalah Indonesia Composite Index (ICI), dan kini lebih sering disebut dengan IDX Composite.

IHSG adalah indikator pergerakan saham yang tercatat di bursa dengan menggunakan semua emiten yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.

Dikutip dari laman idx.co.id, IHSG adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Papan Utama dan Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

IHSG dihitung dengan menggunakan rata-rata berimbang berdasarkan jumlah saham di bursa atau Market Value Weighted Average Index. Data ini dihitung setiap hari bursa yaitu Senin sampai dengan Jumat pukul 09.00-16.00 WIB, sehingga menghasilkan data secara update.

Dengan kata lain, IHSG adalah grafik pergerakan rata-rata saham di BEI. IHSG biasanya digunakan sebagai gambaran untuk melihat kenaikan atau penurunan pasar investasi secara global, dalam hal ini pasar saham di Indonesia.

Fungsi IHSG

Dikutip dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, salah satu fungsi IHSG adalah digunakan untuk mengukur kinerja portofolio. Portofolio saham merupakan kumpulan aset investasi saham yang dimiliki perorangan atau perusahaan.

Misalnya, seseorang investor memiliki saham dari perusahaan A, B, dan C. Nah, kumpulan saham ini disebut sebagai portofolio. Dengan melihat kinerja IHSG, investor dapat membuat estimasi keuntungan dari portofolio saham yang dimilikinya.

Selain itu, fungsi lain dari IHSG adalah sebagai indikator pergerakan pasar modal. Apabila tren IHSG sedang meningkat, maka bisa dipastikan harga saham dalam pasar modal juga turut meningkat.

Sebaliknya, jika indeks harga sedang lemah, maka harga saham juga ikut menurun. Namun, perlu diingat bahwa nilai ini adalah nilai rata-rata. Bisa saja ada saham yang harganya berbeda jauh dari IHSG.

Selanjutnya, fungsi IHSG adalah untuk melihat perkembangan kondisi ekonomi suatu negara seperti aliran modal, pertumbuhan ekonomi, dan penerimaan pajak negara.

IHSG berperan besar karena semakin tinggi investasi yang ada dalam negara, maka aliran modal juga akan semakin besar.

Fungsi berikutnya dari IHSG adalah sebagai acuan bagi investor dalam melakukan pembelian saham. Harga saham gabungan mempresentasikan bagaimana kondisi pasar modal sendiri. Dengan IHSG, investor dapat membuat keputusan untuk membeli atau menjual sahamnya.

Metode perhitungan IHSG

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, IHSG adalah mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Hari Dasar untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982.

Pada tanggal tersebut, Indeks ditetapkan dengan nilai dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham.

Sejak saat itu, IHSG mencatat setiap saham tanpa terkecuali yang listing pada papan utama dan papan pengembangan BEI. Saham yang tercatat di papan utama atau papan pengembangan BEI akan masuk dalam indeks Komposit BEI sejak tanggal pencatatan.

Sedangkan saham yang delisting dari papan utama atau papan pengembangan BEI akan dikeluarkan dari Komposit BEI sejak tanggal efektif delisting.

Adapun dalam hal informasi pasar yang penting dari suatu saham tertentu dapat mempengaruhi indeks secara signifikan, BEI dapat mempertimbangkan untuk mengeluarkan sebagian atau seluruh saham suatu saham tertentu dari BEI.

Dasar perhitungan IHSG adalah jumlah nilai pasar dari total saham yang tercatat pada tanggal 10 Agustus 1982.

Jumlah nilai pasar IHSG adalah total perkalian setiap saham tercatat, kecuali untuk perusahaan yang berada dalam program restrukturisasi dengan harga di bursa pada hari tersebut.

Perhitungan Indeks merepresentasikan pergerakan harga saham di pasar/bursa yang terjadi melalui sistem perdagangan lelang.

Nilai dasar akan disesuaikan secara cepat bila terjadi perubahan modal emiten atau terdapat faktor lain yang tidak terkait dengan harga saham.

Penyesuaian akan dilakukan bila ada tambahan emiten baru, HMETD (right issue), partial/company listing, waran dan obligasi konversi demikian juga delisting.

Dalam hal terjadi stock split, dividen saham atau saham bonus, nilai dasar tidak disesuaikan karena Nilai Pasar tidak terpengaruh.

Harga saham yang digunakan dalam menghitung IHSG adalah harga saham di pasar reguler yang didasarkan pada harga yang terjadi berdasarkan sistem lelang. Perhitungan IHSG dilakukan setiap hari, yaitu setelah penutupan perdagangan setiap harinya.

Cara membaca IHSG

Dikutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id, grafik IHSG dapat dilihat melalui aplikasi atau website investasi. Ketika IHSG memiliki tren naik, umumnya IHSG akan dikatakan hijau atau bullish. Pada saat itu investor disarankan untuk menjual saham agar mendapatkan keuntungan.

Selain itu investor juga dapat memilih untuk melakukan hold (simpan dan tidak menjual), dengan harapan harga saham akan terus meningkat dan memberikan keuntungan yang lebih besar.

Pada saham juga dikenal istilah stock bubble. Stock bubble merupakan peningkatan harga saham tertentu secara signifikan yang terkesan tidak normal dan dapat melebihi harga pasaran saham.

Peristiwa ini terjadi ketika terdapat hal yang tak terduga. Untuk itu investor perlu mawas diri, jangan tamak ketika melihat potensi keuntungan saat IHSG naik karena bisa saja indeks mengalami bubble sehingga rawan koreksi.

Lawan dari bullish adalah bearish atau dikatakan merah (IHSG turun). Pada saat IHSG turun, investor disarankan untuk membeli saham dan hold (simpan dan tidak menjual) saham yang sudah dimiliki dengan harapan harga saham akan semakin meningkat di masa depan.

Rekomendasi selanjutnya melakukan cut loss, yaitu memutuskan untuk menjual sahamnya kembali di saat harga saham relatif turun untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

Pada saat saham turun investor jangan panik, melainkan perlu bersabar dan melakukan analisis lebih lanjut mengenai portofolio yang dimiliki. Tentunya setiap keputusan dalam berinvestasi perlu dilandasi oleh analisis fundamental.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai apa itu IHSG, fungsi IHSG, metode penghitungan, dan cara membacanya. IHSG adalah sebuah indeks pasar saham yang digunakan oleh BEI sebagai indikator pergerakan harga saham.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan