Banjir melanda wilayah Gresik bagian utara menyusul luapan Sungai Bengawan Solo. Genangan air telah mulai merendam pemukiman dan masuk ke belasan rumah warga di sejumlah desa di Kecamatan Bungah dan Dukun. Ketinggian genangan banjir bervariasi antara 20 hingga 40 cm, bahkan mencapai 40 cm di beberapa titik.

Serda Azis, Babinsa Koramil 0817/16 Dukun, menyampaikan bahwa sekitar 18 KK di Desa Madu Mulyorejo terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 30 cm di atas permukaan tanah. Meskipun belum ada peningkatan ketinggian air, upaya pemantauan tetap dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan luapan air lebih lanjut jika hujan turun.

Sebagai langkah antisipasi, pihak terkait telah menyiapkan alat evakuasi dan siap untuk menangani kebutuhan warga yang terdampak. Pemantauan terhadap debit air Sungai Bengawan Solo juga terus dilakukan, dengan rencana evakuasi yang siap dilaksanakan jika diperlukan.

Driatmiko Herlambang, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, menjelaskan bahwa banjir tidak hanya merendam wilayah Kecamatan Dukun, tetapi juga menggenangi Kecamatan Bungah, terutama Desa Bungah. Selain rumah warga, jalan-jalan di desa juga tergenang air. Jalan Lingkungan di Dusun Karangpoh tergenang 10 – 40 cm, sementara Jalan Poros Desa tergenang 20 – 50 cm.

Pemantauan terhadap Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo terus dilakukan, sementara alat-alat kedaruratan juga disiapkan untuk menghadapi kemungkinan banjir lebih besar mengingat tren peningkatan debit air. Menurut Herlambang, Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Gresik masuk dalam zona merah karena elevasi Tinggi Muka Air (TMA) sungai tersebut terus meningkat sejak Minggu (10/3) lalu.

Kondisi banjir yang melanda wilayah Gresik menyebabkan warga setempat menghadapi sejumlah masalah. Selain kerugian materi, seperti rusaknya barang-barang dan perlengkapan rumah tangga, banjir juga mengganggu aktivitas sehari-hari. Transportasi terhambat, akses menuju tempat kerja atau sekolah menjadi sulit, dan kebutuhan pokok seperti air bersih dan pangan juga menjadi perhatian utama.

Pemerintah daerah bersama dengan berbagai instansi terkait telah bergerak cepat untuk memberikan bantuan dan bantuan darurat kepada warga terdampak. Pusat evakuasi juga telah didirikan untuk menampung warga yang membutuhkan tempat perlindungan sementara. Selain itu, tim relawan juga turut aktif dalam memberikan bantuan dan mendukung proses evakuasi.

Terkait situasi ini, Menteri Sosial telah memerintahkan agar semua bantuan darurat segera disalurkan kepada warga yang terdampak banjir. Hal ini sebagai upaya untuk memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi secepat mungkin. Selain itu, juga diberikan perhatian khusus terhadap anak-anak, lansia, dan kelompok rentan lainnya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka selama masa darurat ini.

Sementara itu, masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan banjir yang lebih parah. Langkah-langkah pencegahan seperti menjauhi daerah berpotensi banjir, menyimpan barang-barang berharga dengan aman, dan mengikuti arahan dari petugas evakuasi perlu dilakukan secara serius.

Selain itu, peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi tentang kondisi terkini di lingkungan sekitar juga sangat penting. Dengan demikian, upaya mitigasi dan penanganan banjir dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.

Kondisi cuaca dan curah hujan yang masih tinggi menjadi faktor utama yang memperparah situasi banjir ini. Oleh karena itu, koordinasi antara berbagai pihak terkait dan upaya pencegahan serta penanggulangan yang lebih baik menjadi kunci dalam menghadapi bencana alam seperti ini.

Dengan adanya upaya bersama dan kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan penanganan banjir di wilayah Gresik dapat dilakukan dengan lebih baik. Keberlanjutan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi juga perlu terus ditingkatkan untuk mengurangi dampak buruk dari bencana banjir di masa yang akan datang.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan