kabinetrakyat.com – Pemerintah China dengan cepat terus mencabut pembatasan Covid yang ketat, meskipun jumlah kasus hampir mencapai rekor tertinggi sepanjang pandemi pada Jumat (3/12/2022).

Sejak kemarin bilik pengujian Covid-19 sudah ditiadakan di Beijing.

Di Shenzhen, penumpang tidak lagi harus menunjukkan hasil tes mereka untuk bepergian sama seperti kota-kota lain.

Beberapa kota di China mengambil langkah-langkah melonggarkan persyaratan pengujian virus corona dan aturan karantina. Padahal, kasus harian mendekati level tertinggi sepanjang masa bagi penduduk “Negeri Tirai Bambu.”

Guardian pada Sabtu (3/12/2022) mewartakan Beijing saat ini berupaya membuat kebijakan nol-Covid lebih bertarget, di tengah perlambatan ekonomi dan ekspresi frustrasi publik yang telah berubah menjadi kerusuhan.

Kota-kota termasuk Guangzhou dan Beijing telah memimpin perubahan pembatasan nol Covid China .

Pada Sabtu (3/12/2022), kota Shenzhen di selatan mengumumkan tidak lagi mengharuskan orang menunjukkan hasil tes Covid negatif untuk menggunakan transportasi umum atau memasuki taman.

Langkah serupa sebelumnya dilakukan di kota-kota terbesar di China, termasuk kota Chengdu dan Tianjin.

Banyak stan pengujian di Beijing ditutup karena ibu kota berhenti meminta hasil tes negatif sebagai syarat untuk memasuki tempat-tempat seperti supermarket.

Pada Senin (28/11/2022), aturan ini akan berlaku untuk kereta bawah tanah, meski banyak tempat lain termasuk perkantoran masih menerapkan persyaratan tersebut.

Sebuah video yang memperlihatkan para pekerja di Beijing memindahkan tempat pengujian Covid dengan derek ke sebuah truk menjadi viral di media sosial China pada Jumat (2/12/2022).

Beberapa lingkungan Beijing mengunggah pedoman di media sosial tentang bagaimana kasus positif Covid kini dapat melakukan karantina mandiri di rumah.

Kebijakan baru itu adalah langkah penting yang menandai perubahan dari pedoman resmi nol Covid China sebelumnya, yang mengharuskan setiap kasus positif melakukan isolasi di pusat karantina khusus.

Selanjutnya, Beijing berencana mengumumkan pengurangan lebih lanjut pembatasan Covid-19 terkait persyaratan pengujian secara nasional.

Negara itu mulai mengutak-atik pendekatan pandeminya yang sangat ketat bulan lalu, dengan mendesak penanganan Covid daerah yang lebih bertarget.

Kebakaran apartemen mematikan bulan lalu di kota Urumqi di barat jauh memicu puluhan protes terhadap pembatasan Covid China.

Aksi tersebut menimbulkan gelombang protes yang belum pernah terjadi sebelumnya di China daratan sejak Presiden Xi Jinping, mengambil alih kekuasaan pada 2012.

Xi sebelumnya menyalahkan kaum muda yang frustrasi oleh pandemi selama bertahun-tahun, atas aksi protes massa belakangan.

Tetapi pada Kamis (1/12/2022), dia mengatakan varian virus Omicron yang sekarang dominan membuka jalan bagi pembatasan yang lebih sedikit.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan