kabinetrakyat.com – Diskon tarif tol biasanya diterapkan pada musim mudik Lebaran sejak 2015. Namun sejak 2020 ketika pandemi COVID-19 melanda, diskon tarif tol untuk mudik ditiadakan.
Kini pada 2023, yang ditandai landainya kasus COVID-19 dan pembatasan kegiatan telah dicabut, apakah diskon tarif tol mudik Lebaran bakal diterapkan?
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan diskon tarif tol murni inisiatif badan usaha alias operator tol.
Dari komunikasi terakhir yang dilakukan, badan usaha masih menghitung diskon tarif tol. Menurut Danang ada pembicaraan soal pemberian tarif tol di antara badan usaha jalan tol.
“Mereka masih menghitung-hitung. Mereka masih menghitung seperti apa kondisinya karena tidak semua badan usaha sama kondisi keuangannya,” kata Danang di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2023) lalu.
“Namanya diskon tarif kan inisiatif badan usaha, tapi akan kita komunikasikan dengan mereka, kalau ada keinginan di masyarakat pengguna jalan tol,” sambung Danang.
Di sisi lain, pendapatan badan usaha berkurang 40-60% selama pandemi, dan Kondisi ini dinilai akan menjadi pertimbangan utama untuk memberikan diskon tarif tol atau tidak.
“Jadi di satu sisi kita pahami aspirasi masyarakat untuk mendapat pelayanan lebih, tapi di sisi lain kita juga mengerti kondisi keuangan mereka,” ujar Danang.
Namun Danang bilang dengan kondisi sekarang yang sudah tanpa pembatasan seperti di masa pandemi COVID-19, ada kemungkinan pendapatan badan usaha tol meningkat pesat.
Masyarakat pun diharapkan sabar menunggu keputusan dari para pengusaha jalan tol soal diskon tarif. Menurutnya, bila tarif tol mau didiskon, kemungkinan pengumumannya akan dilakukan dua minggu sebelum Lebaran.
“Kita lihat kira-kira dua minggu sebelum lebaran apakah ada announcement dari mereka untuk memberikan diskon tarif,” kata Danang.
Dalam catatan detikcom, tahun 2015 menjadi pertama kalinya diskon tarif tol diperkenalkan. Kala itu, tarif seluruh tol selama mudik lebaran didiskon 25-35% dari tarif normal.
Ketentuan ini berlaku untuk seluruh tol yang dikelola swasta dan BUMN PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Rinciannya 25% untuk tarif tol yang dikelola swasta dan diskon 35% berlaku untuk tol-tol yang dikelola Jasa Marga.
Hal ini kemudian berlanjut pada Lebaran 2016. Berbeda dengan 2015, Jasa Marga hanya memberikan diskon tarif tol 20% selama lebaran 2016. Namun diskon tersebut hanya berlaku untuk pengguna uang elektronik (e-money). Setidaknya ada sembilan ruas tol Jasa Marga yang diberi diskon 20% saat mudik Lebaran 2016.
Pemberian diskon tarif tol saat mudik lebaran berlanjut lagi di 2017. Pemberian diskon ini berlaku untuk transaksi yang menggunakan uang elektronik, sekaligus sebagai salah satu bentuk peningkatan penetrasi penggunaan non tunai di gerbang tol. Besarannya 20% dari operator Jasa Marga sebanyak 15 ruas tol dan 10% untuk tiga ruas tol operator yang lain.
Berlanjut pada 2018, para badan usaha jalan tol kembali memberikan diskon tarif tol saat mudik Lebaran mulai dari 10-28%. Jasa Marga memberi diskon sebesar 10% untuk ruas yang dikelolanya. Begitu pula dengan operator lainnya yang memberikan diskon dengan besaran serupa, kecuali Waskita Toll Road yang memberikan diskon tarif di rentang 10-28%.
Kemudian pada 2019 program diskon tarif tol kembali dilakukan. Asosiasi Tol Indonesia (ATI) sepakat memberikan diskon tarif tol sebesar 15% untuk tiga hari arus mudik dan tiga hari arus balik yang sudah ditentukan.
Diskon tarif tol di tahun 2019 menjadi yang terakhir diterapkan selama musim mudik lebaran. Pasalnya, memasuki 2020 pandemi COVID-19 merebak di Indonesia. Pemerintah saat itu justru menerapkan larangan mudik.
Larangan mudik ini berlaku selama dua kali Lebaran, alias dari tahun 2020 dan 2021. Praktis, selama dua tahun tak ada yang namanya diskon tarif jalan tol. Tak ada perjalanan masyarakat, diskon tarif tol pun tak diberikan.
Nah memasuki 2022, pandemi COVID-19 mulai melandai. Namun, kala itu mudik masih belum bisa dilakukan secara besar-besaran. Badan usaha jalan tol pun tak menerapkan diskon tarif tol tahun 2022 karena mudik hanya terbatas.
Somobu: Inovasi Terbaru dalam Dunia Teknologi
Mencari Makna Pengorbanan dalam Pendidikan
Film Thailand Crazy Little Thing Called Love: Kisah Cinta Remaja yang Menggemaskan Sobat Kabinetrakyat, Film thailand Crazy Little Thing Called Love Wajib Ditonton! Salam Sobat Kabinetrakyat, siapa yang tidak suka dengan film romantis? Apalagi yang bercerita tentang kisah cinta remaja yang menggemaskan, pastinya sangat menarik dan bikin hati meleleh. Salah satu film romantis tersebut adalah “Crazy Little Thing Called Love”. Film produksi Thailand ini dirilis pada tahun 2010 dan menjadi salah satu film terfavorit di Asia Tenggara pada masanya. Dengan alur cerita yang sederhana namun mengena, film ini sukses membuat para penonton terpesona dengan kisah romantis antara dua remaja yang saling mencintai. Yuk, simak ulasan lengkapnya bersama saya! Cerita Film Crazy Little Thing Called Love Crazy Little Thing Called Love adalah film yang bercerita tentang seorang siswi SMA bernama Nam (diperankan oleh Baifern Pimchanok Luevisadpaibul). Nam adalah seorang gadis yang jatuh cinta pada seorang cowok populer yang bernama Shone (diperankan oleh Mario Maurer). Nam sangat menjaga dirinya dan merasa tidak percaya diri ketika berhadapan dengan Shone. Apalagi ketika Nam mengetahui bahwa Shone akan segera lulus dari SMA dan pindah ke luar negeri, Nam semakin merasa sedih dan kecewa. Ia berniat mengungkapkan perasaannya pada Shone namun selalu ditahan oleh rasa tidak percaya dirinya. Nam memutuskan untuk merubah penampilannya agar Shone tertarik padanya. Ia bergabung dalam klub basket dan mengikuti les piano. Bersama dengan sahabatnya, Oh (diperankan oleh Chantavit Dhanasevi), Nam berusaha untuk menarik perhatian Shone. Nam melakukan segala cara agar bisa dekat dengan Shone, bahkan Nam rela memotong rambutnya sampai pendek. Nam merasa bersyukur ketika di akhir cerita ia berhasil menyatakan perasaannya pada Shone dan keduanya pun akhirnya bersatu. Kelebihan Film Crazy Little Thing Called Love 1. Alur cerita yang sederhana namun mengena Salah satu kelebihan dari film Crazy Little Thing Called Love adalah alur ceritanya yang sederhana namun bisa membuat penonton tersentuh. Film ini menceritakan tentang kisah cinta dua remaja yang saling mencintai namun kerap kali disalahartikan. Film ini memperlihatkan bagaimana seorang gadis yang awalnya kurang percaya diri berjuang untuk mendapatkan cinta seorang remaja laki-laki yang sangat disukainya. 2. Akting yang natural dan mengesankan Di film ini, Baifern Pimchanok Luevisadpaibul berhasil memerankan karakter Nam dengan sangat baik. Ia sukses memperlihatkan betapa cintanya pada Shone dengan sangat natural dan menyentuh hati. 3. Menampilkan beautiful scenery Film Crazy Little Thing Called Love juga menampilkan keindahan alam di Thailand yang sangat memukau. Terdapat beberapa adegan dalam film ini yang memperlihatkan keindahan pemandangan alam di Thailand. 4. Original Soundtrack yang enak didengar Film ini juga dilengkapi oleh Soundtrack yang sangat enak didengar. Beberapa hit single yang terdapat dalam soundtrack film ini diantaranya “Somewhere” dan “Crazy Little Thing Called Love” yang dinyanyikan oleh Sibtit. 5. Tampilan Visual dan Adegan yang menggemaskan Bisa dikatakan bahwa film ini benar-benar menawarkan tampilan visual yang sangat menggemaskan. Mulai dari penampilan para pemerannya hingga segala suasana yang ada di dalam film Crazy Little Thing Called Love ini bisa menggemaskan sehingga sangat cocok untuk penonton remaja. 6. Pesan positif mengenai pentingnya kepercayaan diri Jika Anda menonton film ini, Anda juga akan mendapat pesan positif mengenai pentingnya memiliki kepercayaan diri. Seperti yang sudah diketahui jika Nam awalnya kurang percaya diri dan tidak bisa mengungkapkan perasaannya kepada Shone. Namun setelah Nam mendapatkan kepercayaan dirinya kembali, ia bisa menyatakan cintanya dengan tulus dan akhirnya mendapat balasan cinta dari Shone. 7. Bisa memotivasi kita untuk berjuang dan percaya pada diri sendiri Ketika menonton film ini, kita akan belajar bahwa berjuang itu sangat penting. Seperti Nam, meskipun ia ketahuan jatuh saat latihan basket, ia tetap berjuang dan tidak menyerah. Pesan yang bisa diambil adalah meskipun kegagalan itu pasti akan ada, namun jangan menyerah dan teruslah berkarya. Kekurangan Film Crazy Little Thing Called Love 1. Alur cerita yang terlihat klise Memang film ini mempunyai alur cerita yang bisa dibilang cukup sederhana dan mudah dipahami, namun pada beberapa adegan film ini terasa klise. Contohnya adalah ketika terdapat adegan Nam dan Shone ketika sedang memakan es krim. 2. Perubahan penampilan karakter yang terlalu eksagerated Salah satu kelemahan lain dari film Crazy Little Thing Called Love adalah perubahan penampilan karakter yang terlalu eksagerated dan kadang-kadang tidak masuk akal. Seperti ketika Nam memutuskan untuk memotong rambut gondrongnya menjadi pendek atau saat Nam memakai make up terlalu tebal ketika mengikuti kompetisi modeling. 3. Terdapat beberapa adegan yang dianggap memperlihatkan kekerasan remaja Meski film ini terkesan menggemaskan dan cocok untuk tontonan remaja, namun pada beberapa adegan di film ini terdapat gambaran kekerasan remaja. Sehingga bisa menimbulkan efek negatif jika ditonton tanpa pengawasan orang dewasa. 4. Terdapat beberapa scene yang terlihat mengawang Bisa dikatakan bahwa film ini terdapat beberapa scene yang terlihat mengawang. Beberapa adegan dalam film ini membuat jalan ceritanya terlihat sedikit kusam dan kadangkala terasa tidak relevan dengan jalan cerita. 5. Skenario yang cenderung biasa-biasa saja Alur cerita yang terfokus pada satu sisi bisa dianggap kurang menarik untuk sebagian orang. Selain itu, beberapa adegan dalam film ini juga terkesan cukup lambat dan cenderung terlalu ditekankan pada cerita yang sama di setiap scenenya. 6. Tidak terlalu mengembangkan karakter pemain film Salah satu kekurangan yang paling mencolok dari film ini yaitu karakter pemain film yang kurang terlalu dikembangkan sehingga terkesan terlalu mengambang. Terutama untuk karakter Nam yang masih terlihat belum berkembang di beberapa adegannya. 7. Tidak terlalu banyak mengenai karakter Shone Kontras dengan karakter Nam yang masih terlihat tidak berkembang, cerita dan karakter Shone dalam film ini juga terasa kurang diceritakan secara detail. Meski memang cenderung menjadi film yang terfokus pada karakter Nam, namun sepertinya kurang adil jika karakter Shone tidak mendapatkan tampilan yang cukup banyak dalam film tersebut. Informasi Detail Mengenai Film Crazy Little Thing Called Love Informasi Detail Judul Film Crazy Little Thing Called Love Genre Film Romantis, Komedi, Drama Produksi Film 5 Star Production Tanggal Rilis 12 Agustus 2010 Rating Film 7.7/10 (IMDb) Produser Viwat Panacharoen Sutradara Puttipong Pormsaka Na-Sakonnakorn, Wasin Pokpong Pemain Baifern Pimchanok Luevisadpaibul, Mario Maurer, Chantavit Dhanasevi, Pijittra Siriwetchapan, Ungsumalynn Sirapatsakmetha Frequently Asked Questions 1. Apa yang membuat film ini terkenal? Film ini terkenal karena memiliki alur cerita yang sederhana namun mengena. Film ini bikin hati meleleh karena menceritakan kisah romantis antara dua remaja yang saling mencintai. 2. Bagaimana dengan skenario film ini? Bisa dikatakan bahwa skenario film ini cenderung biasa-biasa saja. Fokus cerita yang terpusat pada karakter Nam terkesan agak monoton sehingga memberikan efek kualitas skenario film yang juga hanya biasa-biasa saja. 3. Ke mana adegan dalam film ini mengarahkan? Film ini mengarahkan pada plot cerita yang menceritakan tentang perjuangan Nam dalam mendapatkan cinta Shone. Meskipun memiliki alur cerita yang sederhana, namun film ini tetap bisa menyentuh hati penonton pada setiap scenenya. 4. Kisah cinta seperti apa yang dihadirkan dalam film ini? Film ini menceritakan kisah cinta remaja yang memukau di usianya yang masih sangat muda. Nam jatuh cinta pada Shone namun kerap kali tidak percaya diri dan merasa tidak mampu menyatakannya. 5. Siapa saja pemain yang berperan dalam film ini? Film ini dibintangi oleh Baifern Pimchanok Luevisadpaibul, Mario Maurer, Chantavit Dhanasevi, Pijittra Siriwetchapan, dan Ungsumalynn Sirapatsakmetha. 6. Apa yang membedakan film Crazy Little Thing Called Love dengan film romantis lainnya? Keunikan film ini adalah pada jalan ceritanya yang terlihat sangat menggemaskan dan cocok untuk anak muda. 7. Apa yang bisa kita pelajari dari film ini? Kita bisa belajar dari pesan positif film ini mengenai pentingnya kepercayaan diri dan semangat berjuang. Kita juga dapat memotivasi diri untuk terus berkarya walau banyak rintangan di depan kita. Kesimpulan Setelah menonton Crazy Little Thing Called Love, kita bisa belajar bahwa kepercayaan diri sangat penting dalam kehidupan. Kita harus berani menunjukkan diri kita apa adanya dan melakukan apa yang bisa kita lakukan. Meskipun memiliki kekurangan di beberapa aspek, film ini tetap menghadirkan pesan positif dan mendesak penonton untuk terus berjuang demi dapat mencapai kebahagiaan. Dalam rangka menyelesaikan tugas Anda ke depannya, kami mendorong Anda untuk menonton film yang menawan ini segera. Namun, penting untuk diingat bahwa sebelum menonton film tersebut, orang dewasa harus selalu mengawasi anak-anak agar tidak terkena efek negatif yang dihasilkan oleh beberapa scene film tersebut. Salam Hormat, Kabinetrakyat.com
