Dunia Makin Suram, Bursa Eropa Tergelincir Lagi!

kabinetrakyat.comJakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Eropa kompak melemah pada sesi awal perdagangan Selasa (11/10/2022), di mana isu resesi global kian santer karena proyeksi keagresifan dari bank sentral utama dunia pada pertemuan selanjutnya bulan depan.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi turun 0,66% ke 387,55. Saham sumber daya alam menjadi pemberat laju indeks acuan Eropa tersebut, ambles 2%. Sementara mayoritas saham juga diperdagangkan di zona merah.

Hal serupa terjadi pada indeks DAX Jerman tergelincir 0,57% ke 12.202,48 dan indeks FTSE Inggris turun 0,67% ke 6.912,43. Indeks CAC Prancis terkoreksi 0,31% ke posisi 5.822,85.

Bursa saham global ditutup terkoreksi pada perdagangan Senin (10/10) karena kekhawatiran akan resesi global. Hal tersebut dipicu oleh proyeksi kenaikan suku bunga oleh Fed dan dampaknya terhadap perekonomian global. Selain itu, bursa saham Eropa terbebani oleh perang Rusia dan Ukraina yang kembali memanas pada ibu kota Ukraina, Kyiv.

Bursa saham Eropa tampaknya masih dibayangi oleh sentimen negatif, di mana investor dikhawatirkan oleh rilis data ekonomi khususnya dari rilis tenaga kerja AS yang masih tangguh, meskipun Fed telah agresif menaikkan suku bunga di sepanjang tahun ini.

Pekan ini, investor perlu mencermati rilis musim kinerja keuangan dan tentunya pada Kamis akan ada rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) per September 2022.

Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS kompak di zona merah, di mana Nasdaq terkoreksi paling tajam dan menyentuh posisi terendah sejak dua tahun lalu karena saham sektor teknologi turun dan berada di bear market karena terbebani oleh kenaikan suku bunga acuan oleh Fed.

Hari ini, Bank of England (BOE) mengumumkan perluasan operasi pembelian obligasi darurat untuk memulihkan ketertiban di pasar obligasi negara yang kacau.

Saat pengumuman Senin, bank sentral akan memperkenalkan langkah-langkah lebih lanjut untuk memastikan “akhir yang tertib” untuk skema pembeliannya pada 14 Oktober, termasuk meningkatkan ukuran lelang hariannya untuk memungkinkan ruang kepala untuk pembelian emas sebelum batas waktu Jumat.

“Sampai saat ini, Bank telah melakukan 8 lelang harian, menawarkan untuk membeli hingga 40 miliar pound sterling, dan telah melakukan pembelian obligasi sekitar 5 miliar pound sterling. Bank siap untuk menggunakan kapasitas yang tidak terpakai ini untuk meningkatkan ukuran maksimum lima lelang yang tersisa di atas level saat ini hingga 5 miliar pound sterling di setiap lelang,” kata Bank dalam pengumuman Senin, dikutip dari CNBC International.

Batas lelang akan dikonfirmasi setiap pagi pukul 9 pagi waktu setempat, dengan ditetapkan sebesar 10 miliar pound sterling pada Senin (10/10).

Bank juga akan meluncurkan Temporary Expanded Collateral Repo Facility (TECRF), yang memungkinkan bank untuk mengurangi tekanan likuiditas pada dana klien yang terlibat dalam volatilitas pasar belum lama ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan