kabinetrakyat.com – Rekaman serangan terhadap suami mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi akan dirilis ke publik setelah hakim pada Rabu (25/1/2023) menolak permintaan jaksa untuk merahasiakannya.

Hakim Pengadilan Tinggi San Francisco Stephen M Murphy memutuskan tidak ada alasan untuk merahasiakan rekaman itu, terutama setelah jaksa memutarnya di pengadilan terbuka selama sidang pendahuluan bulan lalu.

Thomas R Burke, seorang pengacara yang berbasis di San Francisco yang mewakili Associated Press dan sejumlah kantor berita lainnya, sebelumnya berupaya untuk mengakses bukti.

Seperti dilansir dari Associated Press, Kantor Kejaksaan San Francisco menyerahkan bukti kepada Murphy pada hari Rabu setelah sidang pengadilan.

Murphy meminta kantor panitera untuk mendistribusikannya ke media, yang bisa dilakukan paling cepat hari Kamis (26/1/2023).

Paul Pelosi , suami Nancy Pelosi, sedang tidur di rumah pasangan itu di San Francisco pada 28 Oktober ketika seseorang masuk dan memukulinya dengan palu.

Jaksa telah mendakwa David DePape yang berusia 42 tahun sehubungan dengan serangan itu.

Selama sidang pendahuluan bulan lalu, jaksa memutar sebagian dari panggilan 911 Paul Pelosi ditambah rekaman dari kamera pengintai polisi Capitol, kamera tubuh yang dikenakan oleh dua petugas polisi yang tiba di rumah, dan video dari wawancara DePape dengan polisi.

Tetapi ketika organisasi berita meminta salinan bukti itu, Kantor Kejaksaan Distrik San Francisco menolak untuk merilisnya.

Serangan yang terjadi hanya beberapa hari sebelum pemilihan paruh waktu 2022 itu memicu spekulasi intens dari publik yang memicu penyebaran informasi palsu.

Kantor kejaksaan berpendapat bahwa merilis rekaman itu ke publik hanya akan memungkinkan orang untuk memanipulasinya dalam upaya menyebarkan informasi palsu.

Tetapi kantor-kantor berita berpendapat bahwa sangat penting bagi jaksa penuntut untuk membagikan bukti mereka secara terbuka yang dapat menyanggah informasi palsu yang beredar di internet tentang serangan itu.

“Anda tidak menghilangkan hak akses publik hanya karena kekhawatiran tentang teori konspirasi,” kata Burke.

Kantor berita yang meminta rilis rekaman tersebut termasuk The New York Times, The Washington Post, Los Angeles Times, San Francisco Chronicle, The Press Democrat, CNN, Fox News, CBS, ABC, NBC dan KQED, dan NPR.

DePape bulan lalu mengaku tidak bersalah atas enam dakwaan, termasuk percobaan pembunuhan.

Polisi mengatakan DePape memberi tahu mereka bahwa ada kejahatan di Washington dan dia ingin menyakiti Nancy Pelosi karena dia berada di urutan kedua setelah kursi kepresidenan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan