Imbas Tragedi Pesawat Susi Air, Penerbangan Perintis di Papua Dikurangi

kabinetrakyat.com – Tragedi pembakaran pesawat hingga penyekapan pilot Susi Air berdampak ke penerbangan perintis di Papua. Jumlah penerbangan perintis di Papua pun harus dikurangi.

Hal tersebut disampaikan Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan M Mauluddin. Di sisi lain, ia menjamin penerbangan perintis yang melayani pengangkutan ke daerah terpencil masih tetap berjalan. Moda transportasi lainnya pun masih tersedia di kawasan tersebut.

“Perintis tetap jalan. Cuma mungkin misalnya penerbangannya yang dulu bisa 1-5 kali, sekarang hanya sekali. Tapi perintis jalan,” kata pria yang akrab disapa Boy ini saat ditemui di Soho Pancoran, Jakarta Timur, Jumat (3/3/2023).

Selain itu ada bandara yang ditutup sementara demi alasan keamanan. Hal ini dilakukan demi mengurangi resiko kejadian serupa seperti yang dialami Susi Air terjadi kembali.

“Penerbangan perintis tetap berjalan, tetapi memang ada beberapa bandara yang memang dianggap tidak aman, tidak diterbangkan sementara ini. Tapi semua penerbangan perintis masih berjalan,” ujarnya.

Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Denon Prawiraatmadja tragedi pesawat Susi Air telah membuat khawatir para awak pesawat

“Oh pasti, pasti (ada ketakutan dari awak pesawat). Jadi nanti kita tambah lagi dari sisi pengamanannya,” Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Denon Prawiraatmadja, saat dijumpai di lokasi yang sama.

INACA pun akan membentuk Dewan Pakar untuk menyikapi ancaman terhadap penerbangan perintis di Papua. Dewan ini terdiri atas beberapa unsur masyarakat mulai dari pelaku usaha penerbangan, pemerintahan, hingga pengamat. Tidak hanya itu, Denon juga berencana untuk meningkatkan keamanan dalam aktivitas penerbangan.

“Nanti kita juga bisa melibatkan dari tim pengamanan nasional kita di dalam penyelenggaraan pengamanan di wilayah Timur. Bagaimana konsepsi ke depannya agar hal-hal yang pernah menjadi permasalahan di dalam penyelenggaraan seperti Susi Air tidak terjadi lagi,” kata Denon.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan