Ini Kata Prilly Latuconsina Soal Pentingnya Belajar di Luar Kelas

Jakarta: Artis Prilly Latuconsina mengapresiasi Mendikbudristek Nadiem Makarim menginisiasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).  Apalagi, membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kelas dan memperoleh banyak pengalaman berharga.
 
“Dengan kesempatan belajar di luar kelas, kita bisa mendapatkan ilmu dan wawasan baru yang mungkin tidak akan didapatkan di dalam jurusan kita,” ucap Prilly dalam Dialog Eksklusif Mas Menteri Bersama Figur Publik dikutip dari kanal YouTube Kemendikbud RI, Rabu, 20 Juli 2022. 
 
Dialog Mendikbudristek bersama Prilly menjadi bagian dari Road to Festival Kampus Merdeka Part 2. Kepada Nadiem Makarim, aktris yang masuk daftar Forbes 30 Under 30 Asia ini mengutarakan program MBKM adalah sesuatu yang transformatif dan telah lama ia harapkan bagi pendidikan di Indonesia.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Waktu kuliah, kami hanya mendapatkan apa yang sesuai dengan jurusan kami. Sekarang, dengan adanya program MBKM, mahasiswa punya kesempatan dua semester belajar di luar kelas,” kata Prilly takjub.
 
Prilly menyebut melalui kesempatan belajar di berbagai tempat dan dengan banyak pihak inilah nantinya mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan dan tanggung jawab di dunia kerja yang jauh berbeda dengan saat belajar di kampus.
 
Prilly juga mengungkapkan ia langsung tertarik setelah mendengar informasi terkait salah satu program baru MBKM yang diluncurkan pada 2022, yaitu program Praktisi Mengajar. ”Senang banget, saya langsung daftar (Praktisi Mengajar). Saya ambil yang short-term dulu, jadi masuk ke kelas dua kali,” beber dia. 
 
Dia juga menceritakan pengalamannya sebagai pengusaha produk kecantikan yang pernah menerima mahasiswa magang dari berbagai jurusan berbeda dan tidak berkaitan langsung dengan industri tersebut. Meski demikian, melalui pengalaman tersebut mahasiswa bisa belajar mengenali potensi diri serta menemukan kesempatan serta peluang kerja yang belum diketahui sebelumnya.
 
Nadiem mengatakan perbedaan antara jurusan yang diambil dengan jenjang karier yang kemudian dijalankan merupakan hal normal dan banyak terjadi di luar negeri. Bahkan, di Indonesia data statistik menunjukkan lebih dari 70 persen mahasiswa menekuni karier yang tidak berkaitan dengan program studi yang diambil di bangku kuliah.
 
“Bagaimanapun, pendidikan S1 merupakan waktunya mahasiswa mengalami berbagai macam hal. Usia 18-21 tahun merupakan proses self-discovery. Untuk membantu mereka dalam melalui proses tersebut, akan jauh lebih mudah kalau mahasiswa langsung terjun merasakan pengalaman dunia nyata yaitu dengan kesempatan belajar di luar kelas selama dua sampai tiga semester,” tutur Nadiem.
 
Nadiem berharap Prilly dapat membagi inspirasi bagi generasi muda Indonesia lainnya untuk terus semangat mengembangkan diri dan menggapai cita-cita. “Semoga teman-teman bisa mengambil pembelajaran yang berharga dan terus terdorong menjadi mahasiswa yang merdeka dengan Kampus Merdeka,” kata Nadiem. 
 
Road to Festival Kampus Merdeka Part 2 merupakan kelanjutan dari Road to Festival Kampus Merdeka Part 1 yang digelar menyambut Festival Kampus Merdeka (FKM). FKM yang akan diselenggarakan pada akhir 2022 menjadi tindak lanjut pencapaian strategis dalam peningkatan keberlanjutan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
 

 

(REN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan