kabinetrakyat.com – Iran disebut telah mengirim personel militer ke wilayah yang diduduki Rusia di Crimea untuk melatih dan memberi nasihat kepada militer Rusia tentang penggunaan pesawat tak berawak buatan negaranya.

Hal itu disampaikan dua sumber yang akrab dengan intelijen AS, dilansir CNN.

Drone itu sendiri telah digunakan Moskwa untuk menghancurkan Ukraina.

Rusia telah meluncurkan banyak dari apa yang diyakini sebagai ratusan drone buatan Iran dari Crimea dalam serangan yang menargetkan kota-kota Ukraina dan infrastruktur energi dalam jumlah yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Drone telah dilihat sebagai sinyal meningkatnya kedekatan antara Teheran dan Moskwa.

Seorang juru bicara misi Iran di PBB mengatakan “Iran tidak mengkonfirmasi klaim ini dan menolaknya.”

Wakil juru bicara utama Departemen Luar Negeri Vedant Patel mengatakan Selasa (18/10/2022) bahwa “pendalaman” hubungan antara Moskwa dan Teheran harus dilihat sebagai “ancaman besar”.

The Daily Mirror pertama kali melaporkan kehadiran pelatih itu di Ukraina.

Tidak segera jelas berapa banyak pelatih yang melakukan perjalanan ke Crimea.

Satu sumber yang diberi pengarahan tentang intelijen AS mengatakan “lusinan” personel Iran telah dikirim.

Para pejabat AS mengatakan bahwa ketika Rusia pertama kali mulai menguji dan menyebarkan drone di Ukraina pada Agustus, banyak dari mereka mengalami banyak kegagalan.

Operator Rusia telah melatih sistem di dalam Iran, tetapi personel Iran mulai melakukan perjalanan ke Crimea dalam beberapa pekan terakhir untuk membantu Rusia mengoperasikan sistem dan mencoba memperbaiki masalah mereka.

Teheran telah menyediakan dua jenis drone: Shaheds, yang meledak pada benturan dan memiliki jangkauan lebih dari 1.000 mil, dan Mohajer-6, yang keduanya dapat membawa rudal dan digunakan untuk pengawasan.

Para pejabat AS telah melihat ketergantungan Rusia pada drone Iran ini, khususnya Shaheds.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan