kabinetrakyat.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Menurut Jokowi sampai saat ini realisasi APBN masih rendah, terutama realisasi belanja modal baru.

“Kemudian berkaitan dengan percepatan anggaran, serapan APBN, ini juga masih rendah realisasi baru 62,5%. Apalagi yang berkaitan dengan belanja modal baru 45,8%,” ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara kemarin, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (12/10/2022).

Jokowi bilang realisasi APBN yang paling tinggi hanya belanja pegawai. Namun, belanja modal, belanja barang dan jasa, serta bantuan sosial (bansos) realisasinya masih rendah.

“Belanja modal belanja barang dan jasa masih sangat rendah, termasuk bansos,” jelasnya.

Jokowi juga memberikan arahan kepada para menteri koordinator untuk memperkuat konsolidasi antar kementerian dan lembaga (K/L). Tujuannya agar antar K/L bisa bekerja sama dalam menghadapi dampak perlambatan ekonomi di dunia.

“Urusan krisis pangan, urusan krisis energi, urusan krisis keuangan, dan nanti beberapa menteri dan menko akan saya ajak berbicara berkaitan dengan stress test, sampai seberapa jauh kekuatan kita kalau badainya itu datang,” tutur Jokowi.

“Baik yang berkaitan dengan garansi kurs inflasi, berkaitan dengan growth, berkaitan dengan pangan kita, energi kita semuanya harus kita test betul. Sampai plan a plan b plan c, sampai yang paling buruk semuanya harus kita hitung,” pungkas Jokowi.