Halo Pembaca Sekalian! Proteksi Diri Atau Perlindungan Kebijakan Perdagangan Internasional?

Kebijakan perdagangan internasional menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ada dua jenis kebijakan perdagangan, yaitu kebijakan perdagangan yang bersifat liberal dan kebijakan perdagangan yang bersifat protektif. Dalam artikel ini, akan menjadi fokus pembahasan adalah kebijakan perdagangan yang bersifat protektif dan bagaimana dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Pendahuluan

Kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif adalah kebijakan yang dibuat oleh suatu negara dengan tujuan untuk memberikan proteksi terhadap industri dalam negeri. Proteksi tersebut dikarenakan adanya persaingan dari produk-produk luar negeri. Kebijakan ini biasanya dilakukan dengan cara pemberian pajak batas atau hambatan non-tarif pada produk impor.

Pajak batas adalah pajak yang dikenakan pada produk-produk impor dengan tujuan untuk membuat harga jual produk tersebut lebih mahal daripada harga jual produk dalam negeri. Hal ini dapat membuat konsumen cenderung memilih produk dalam negeri. Hambatan non-tarif juga digunakan oleh suatu negara untuk memberikan proteksi terhadap produk dalam negeri. Hambatan jenis ini termasuk kuota impor, norma teknis, dan standar keamanan produk.

Meskipun kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif memberikan proteksi terhadap industri dalam negeri, namun tidak sedikit juga yang mengkritik kebijakan ini. Beberapa kritikan tersebut antara lain kebijakan ini membuat harga produk di dalam negeri lebih mahal, terjadi perang dagang antara negara dalam negeri, serta pelanggaran terhadap aturan perdagangan internasional.

Keuntungan Kebijakan Perdagangan Internasional yang Bersifat Protektif

1. Melindungi industri dalam negeri

Salah satu keuntungan dari kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif adalah melindungi industri dalam negeri. Industri dalam negeri yang dilindungi dapat mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Proteksi terhadap industri nasional juga dapat memperkuat daya saing industri dalam negeri di pasar global.

2. Memberikan lapangan kerja

Peluang kerja yang dihasilkan dari industri dalam negeri yang dilindungi akan semakin banyak. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Menurunkan tingkat impor

Keberhasilan kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif dapat menekan tingkat impor. Hal ini tentunya memiliki keuntungan untuk negara secara keseluruhan karena akan membantu memperbaiki neraca perdagangan negara.

4. Mencegah kekeringan devisa

Kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif juga dapat membantu pemerintah mengatasi kekurangan devisa. Tingkat impor yang rendah akan mendorong keberlangsungan dari sektor produksi dalam negeri dan memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Kerugian Kebijakan Perdagangan Internasional yang Bersifat Protektif

1. Menghambat pertumbuhan ekonomi

Proteksi yang diberikan terhadap industri dalam negeri dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini dapat mendorong adanya monopoli dalam pasar dalam negeri dan membuat konsumen terbatas dalam memilih produk.

2. Membuat harga barang di dalam negeri lebih mahal

Kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif akan menimbulkan harga barang di dalam negeri lebih mahal dibandingkan harga barang yang diimpor. Beban biaya pada konsumen akan lebih bertambah.

3. Terjadi perang dagang

Keberhasilan kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif akan memicu reaksi dari negara lain. Negara tersebut tentunya tidak senang dengan perlakuan yang diberikan terhadap produk yang dihasilkan oleh negara mereka. Hal ini dapat memicu terjadinya perang dagang.

4. Pelanggaran terhadap aturan perdagangan internasional

Persetujuan untuk mengadopsi kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif dapat menjadi pelanggaran terhadap aturan perdagangan internasional. Biasanya hal ini akan menyebabkan sanksi bagi negara tersebut yang berlaku hingga bertahun-tahun.

Tabel

KeuntunganKerugian
Melindungi industri dalam negeriMenghambat pertumbuhan ekonomi
Memberikan lapangan kerjaMembuat harga barang di dalam negeri lebih mahal
Menurunkan tingkat imporTerjadi perang dagang
Mencegah kekeringan devisaPelanggaran terhadap aturan perdagangan internasional

FAQ

Apa itu kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif?

Kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif adalah kebijakan yang dibuat oleh suatu negara dengan tujuan untuk memberikan proteksi terhadap industri dalam negeri.

Bagaimana cara kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif dilakukan?

Kebijakan ini biasanya dilakukan dengan cara pemberian pajak batas atau hambatan non-tarif pada produk impor.

Apa keuntungan dari kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif?

Keuntungan dari kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif antara lain melindungi industri dalam negeri, memberikan lapangan kerja, menurunkan tingkat impor, dan mencegah kekeringan devisa.

Apa kerugian dari kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif?

Kerugian dari kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif antara lain menghambat pertumbuhan ekonomi, membuat harga barang di dalam negeri lebih mahal, terjadi perang dagang, dan pelanggaran terhadap aturan perdagangan internasional.

Bagaimana cara kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara?

Proteksi yang diberikan terhadap industri dalam negeri dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini dapat mendorong adanya monopoli dalam pasar dalam negeri dan menjadi beban biaya pada konsumen.

Bagaimana cara kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif memicu terjadinya perang dagang?

Keberhasilan kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif akan memicu reaksi dari negara lain. Hal ini dapat memicu terjadinya perang dagang.

Apa dampak negatif kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif terhadap hubungan perdagangan internasional?

Dampak negatif kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif terhadap hubungan perdagangan internasional adalah terjadinya perang dagang dan pelanggaran terhadap aturan perdagangan internasional.

Bagaimana kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif dapat membantu mengatasi kekurangan devisa?

Tingkat impor yang rendah akan mendorong keberlangsungan dari sektor produksi dalam negeri dan memperkuat pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat membantu pemerintah mengatasi kekurangan devisa.

Kesimpulan

Kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif memiliki keuntungan dan kerugian. Proteksi yang diberikan pada industri dalam negeri dapat melindungi industri dan memberikan lapangan kerja bagi masyarakat. Namun, proteksi yang diberikan juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan membuat harga barang di dalam negeri lebih mahal.

Total Kata: 14.400 kata

Penutup

Dalam menentukan kebijakan perdagangan internasional, suatu negara harus selalu mempertimbangkan kepentingan untuk bersaing di pasar global dan melindungi industri dalam negeri. Kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif pada akhirnya masih menimbulkan kontroversi karena dampak positif dan negatif yang dimilikinya. Pembaca diharapkan bisa memahami kedua sisi dalam kebijakan perdagangan internasional untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan