kabinetrakyat.com – PT Pertamina (Persero) menyatakan mendukung pemerintah mengejar target net zero emission di tahun 2060. Salah satu yang dilakukan adalah mengalokasikan modal untuk beberapa proyek energi ramah lingkungan.

Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha Pertamina Atep Salyadi Dariah Saputra mengatakan pihaknya bertujuan untuk meningkatkan porsi bauran energi ramah lingkungan dari cuma 1% di 2021 jadi 70% di tahun 2030.

“Pertamina mengembangkan strategi untuk mendukung transisi energi dengan mengalokasikan capex (capital expenditures/modal) untuk energi rendah emisi dan pengembangan energi baru terbarukan,” ujar Atep dalam salah satu diskusi pada gelaran SOE International Conference, di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (18/10/2022).

Atep menjelaskan di 2030 porsi energi gas alam meningkat dari 3% menjadi 19%. Sementara itu, produk energi yang diproduksi kilang dan LPG diperkirakan akan turun secara signifikan dari 96% menjadi 64%.

Dalam paparan Atep, di rencana Pertamina Green Business Initiatives, Pertamina akan mengeluarkan miliaran dolar untuk modal pengembangan energi ramah lingkungan hingga 2060. Rencananya untuk pengembangan biofuels, Pertamina akan mengeluarkan US$ 10 miliar.

Kemudian, penerapan Carbon Capture, Utilization, dan Storage (CCUS) pada ladang migas akan menghabiskan modal sekitar US$ 20 miliar- US$ 25 miliar. Untuk energi hydrogen modalnya sekitar US$ 45 miliar- US$ 50 miliar.

Pengembangan baterai dan kendaraan listrik akan mengeluarkan uang US$ 3-5 miliar untuk modalnya. Terakhir, untuk pengembangan energi baru terbarukan secara luas US$ 50 miliar- US$ 55 miliar.