kabinetrakyat.com – Pada Rabu (8/2) Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) menyampaikan rencana pengiriman personel untuk membantu pencarian korban gempa di Turki, Badan Amil Zakat Nasional menggalang bantuan untuk korban gempa di Turki dan Suriah, dan Gunung Karangetangdi Sulawesi Utara meluncurkan lava pijar.

Selain itu ada warta mengenai dampak hujan abu dari Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Boyolalidan perilaku merokok pada pelajar yang bisa disimak kembali dalam rangkuman berita berikut.

Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) akan mengirim47 personel untuk membantu pencarian korban gempa di Turki. “Kita akan kirimkan satu tim SAR gabungan 47 orang terdiri dari tim Basarnas, TNI-Polri, Kementerian Kesehatan,” kataDirektur Kesiapsiagaan Basarnas Agus Haryono.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menginstruksikan badan amil zakat di daerah-daerah menggalang bantuan untuk meringankan beban korban gempa di Turki dan Suriah.”Kita minta semua BAZNAS provinsi ikut berperan serta membantu meringankan beban masyarakat Turki dan Suriah,” katar Ketua BAZNAS RINoor Achmad.

Gunung Karangetangdi Kabupaten Kepulauan Siau-Tagulandang-Biaro (Sitaro), Provinsi Sulawesi Utara, meluncurkan lava pijar sejauh 750 sampai 1.500 meter ke arah barat pada Rabu.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Karangetang di Kabupaten Kabupaten Kepulauan Siau-Tagulandang-Biaro (Sitaro), Provinsi Sulawesi Utara, dari level II atau waspada menjadi level III atau siaga menyusul peningkatan aktivitas vulkanik gunung api itu.

Tiga desa di dua wilayah kecamatan di Kabupaten Boyolali terdampak hujan abu dengan intensitas ringan hingga sedang akibat erupsi Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu.

Hasil riset yang dilakukan oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Indonesia Institute for Social Development (IISD) menunjukkan bahwa di antara pelajar di Indonesia ada yang mulai merokok sejak duduk di bangku pendidikan anak usia dini (PAUD). Sebanyak 0,28 persen dari 1.275 responden dalam riset itu mengaku pertama kali merokok semasabelajar di PAUD.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan