Menjaga Ketersediaan Stok Pangan di Kabupaten Kediri: Tindakan Bupati Hanindhito Himawan Pramana

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama jajaran pemerintah daerahnya berupaya keras untuk menjaga ketersediaan stok pangan di wilayahnya. Tindakan ini menjadi penting mengingat dampak El Nino yang mengancam dan isu pembatasan impor beras yang melanda beberapa negara pengekspor beras, seperti India. Dalam upaya untuk memahami lebih lanjut mengenai inisiatif ini, mari kita simak langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah Kabupaten Kediri.

1. Ancaman El Nino

El Nino, fenomena iklim yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem seperti kekeringan, telah menjadi perhatian utama pemerintah daerah. Hal ini tidak mengherankan, mengingat bahwa kondisi seperti ini dapat mengancam produksi padi, sumber makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

2. Pembatasan Impor Beras

Berita tentang pembatasan ekspor beras oleh negara-negara seperti India juga menghantui pemerintah Kabupaten Kediri. Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan stok beras dalam negeri negara-negara tersebut.

3. Kesiapan Bupati Hanindhito Himawan Pramana

Bupati Kediri, yang akrab disapa “Mas Dhito,” telah menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi masalah pangan ini. Tutik Purwaningsih, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri, mengungkapkan bahwa Mas Dhito telah bersiap-siap untuk mengatasi masalah ini.

4. Stok Beras yang Masih Aman

Menurut Tutik Purwaningsih, stok beras di Kabupaten Kediri masih dalam kondisi aman jika dilihat dari data yang ada. Namun, ada perhatian terkait luasan lahan yang ditanami padi yang hanya tersisa 20 persen. Ini menjadi sorotan karena dengan luasan lahan yang terbatas, kebutuhan pangan harus tetap tercukupi agar tidak tergantung pada impor beras.

5. Langkah-langkah Pemerintah Kabupaten Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri telah mengambil berbagai langkah untuk menghadapi tantangan ini. Mereka terus memantau stok cadangan beras di 30 lokasi penggilingan, termasuk Badan Urusan Logistik (Bulog). Selain itu, mereka juga memantau harga beras dan berupaya meningkatkan produktivitas pertanian beras untuk menjaga stabilitas pasokan beras.

6. Peningkatan Produktivitas

Salah satu fokus utama adalah peningkatan produktivitas pertanian beras. Rini Pudyastuti, Kepala Bidang Pengelolaan Pangan Dinas Pertabun Kabupaten Kediri, mengatakan bahwa teknologi pertanian yang telah didemplotkan di semua kecamatan diharapkan dapat diterapkan oleh petani.

7. Teknologi Pertanian

Rini mengungkapkan bahwa hasil teknologi pertanian yang diterapkan dapat meningkatkan produksi beras hingga delapan ton per hektar. Ini merupakan peningkatan signifikan dari rata-rata saat ini, yang sekitar enam ton per hektar.

8. Tantangan Lahan Pertanian

Adapun salah satu tantangan yang dihadapi adalah berkurangnya luasan lahan pertanian padi di Kabupaten Kediri. Saat musim kemarau, banyak petani beralih ke tanaman jagung. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa tanaman jagung dapat tumbuh tanpa memerlukan saluran irigasi penuh, dan komoditas jagung membutuhkan perawatan yang lebih sedikit dibandingkan padi.

Dalam beberapa tahun terakhir, luasan lahan pertanian padi mengalami penurunan sementara luasan tanaman jagung meningkat. Ini menjadi indikasi pergeseran dalam preferensi petani.

Kesimpulan

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan tim pemerintahannya telah melakukan upaya maksimal untuk menjaga ketersediaan stok pangan di wilayah Kabupaten Kediri. Ancaman El Nino dan isu pembatasan impor beras menjadi tantangan yang harus diatasi dengan serius. Melalui pemantauan stok, peningkatan produktivitas, dan penerapan teknologi pertanian yang canggih, mereka berharap dapat menghadapi tantangan ini dengan sukses.

Baca juga:

Jokowi mengajak masyarakat Menyelesaikan Masalah Polusi Udara di Jakarta untuk Masa Depan Lebih Bersih

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan