November Ceria Usai, Wall Street Merah-merah Lagi

kabinetrakyat.com – Mengawali perdagangan di bulan November 2022, indeks saham Wall Street dibuka hijau cerah. Namun sayang hal tersebut tak berlangsung lama.

Indeks Dow Jones naik 0,37%; indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing menguat 0,6% dan 0,85%.

Namun 1 jam setelah perdagangan dibuka, indeks saham Wall Street mengalami pemangkasan apresiasi dan bahkan terperosok ke zona merah.

Indeks Dow Jones akhirnya harus drop 0,42%. Sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite ambles 0,36% dan 0,47%.

Asal tahu saja, Wall Street baru mencatatkan rekor kinerja bulanan terbaiknya. Indeks Dow Jones menguat 14% di bulan Oktober 2022, dan menjadi kinerja bulanan terbaik sejak Januari 1976.

Sementara itu indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite menguat masing-masing 8% dan 3,9%. Indeks Dow Jones berhasil menguat karena investor cenderung bermain defensif di tengah isu resesi yang sedang bergaung.

Apresiasi saham-saham di Wall Street juga tak lepas dari penurunan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS. Untuk obligasi dengan tenor acuan 10 tahun, yield-nya turun ke bawah 4% hingga artikel ini ditulis.

Penurunan yield mencerminkan bahwa harga obligasi sedang mengalami kenaikan dan ini menjadi indikator bahwa sentimen pasar sedang baik.

Pelaku pasar masih terus mencermati kelanjutan musim rilis laporan keuangan di AS. Optimisme mulai muncul seiring dengan adanya ekspektasi tentang ekonomi China dan kebijakan bank sentral AS.

Narasi bahwa China akan segera keluar dari kebijakan zero covid-19 policy mulai banyak diperbincangkan di kalangan pelaku pasar.

Jika China mengakhiri kebijakan zero covid policy yang selama ini mereka jalankan, maka ada harapan bahwa negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu akan tumbuh.

Di sisi lain ada juga yang berekspektasi bahwa bank sentral AS akan mulai menurunkan kadar hawkish-nya melihat kondisi ekonomi AS yang diramal bakal terguncang resesi.

Namun untuk di bulan November ini Fed diperkirakan masih akan mengerek naik suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 4%.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan