kabinetrakyat.com – Warga Indonesia yang bekerja di Malaysia kini bisa merasakan lagi momen berharga kebersamaan merayakan Idul Fitri setelah dalam tiga tahun terakhir terbelenggu pandemi COVID-19.

“Selama tujuh tahun saya kerja di Malaysia, baru kali ini dapat undangan dari KBRI, dan bisa shalat bareng di sini,” kata Nur Azis, pekerja migran asal Lamongan, Jawa Timur, usai salat Idul Fitri di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu.

Menurut Azis, Lebaran kali ini lebih ramai karena bisa bertemu dengan banyak warga negara Indonesia (WNI) lainnya.

Tahun lalu memang sudah boleh salat iedbersama-sama, tetapi dengan sejumlah syarat, salah satunya saf harus diberi jarak sehingga jumlah orang yang mengikuti salat tidak terlalu banyak, kata dia.

Azis mendapatkan undangan dari KBRI untuk melaksanakan salat Idul Fitri, mewakili organisasi Pagar Nusa, bersama empat rekan lainnya.

Mereka berfoto bersama dengan latar tulisan KBRI Kuala Lumpur setelah salat ied. WNI lainnya pun juga sibuk mengabadikan momen kebersamaan mereka saat Lebaran tahun ini.

Lebih dari 700 WNI menunaikan salat iedi di KBRI Kuala Lumpur. Mereka memenuhi Aula Hasanuddin, hingga selasar, lobi, ruang pelayanan, dan halaman kedutaan.

Kebersamaan berlanjut setelah Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengumumkan open house di Wisma Duta.

“Dalam kesempatan yang berbahagia ini, dan juga untuk menambah kegembiraan kita bersama, saya dan istri juga membuka pintu untuk kita merayakan Hari Raya Idul Fitri ini dengan open house,” kata Hermono.

Momen kebersamaan lainnya juga dirasakan WNI di Penang dengan mengikuti salat Idul Fitri di Wisma Indonesia yang dihadari 400 orang di Penang dan Kedah.

Mereka adalah pekerja migran Indonesia yang bekerja dari sejumlah industri di Penang, wakil-wakil sejumlah paguyuban WNI dan para mahasiswa dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI).

Mereka semua bergabung bersama staf Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang beserta keluarganya melaksanakan salat ied.

Konsul Jenderal RI di Penang Bambang Suharto mengatakan salat ieddilaksanakan untuk memenuhi masukan WNI di wilayah kerjanya, sebagai wadah silaturahmi setelah pada 2020-2022 KJRI Penang tidak melaksanakan kegiatan tersebut karena pembatasan COVID-19.

Suasana di Kuala Lumpur juga lebih lengang karena mayoritas warga memilih mudik ke kampung halaman untuk merayakan hari kemenangan bersama keluarga besar.

Agus Rohmad, pekerja migran Indonesia asal Nganjuk, Jawa Timur, yang sudah 10 tahun bekerja dan tinggal di Lembah Klang,mengatakan situasi tersebut biasa terjadi.

Menurut dia, paling tidak hingga satu pekan ke depan warga Malaysia akan menghabiskan waktu libur di kampung halaman.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam pesan Idul Fitri juga berharap masyarakat Malaysia mengambil kesempatan libur Idul Fitri untuk menjalin silaturahim dan persaudaraan, saling mendatangi dan menambah rasa ikhsan dan rahmahantar sesama.

Hari Raya Idul Fitri menjadi momen berharga bagi masyarakat ASEAN dalam memupuk kebersamaan umat, dan dapat menjadi modal menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan dunia, sebagaimana tema Kekuatan ASEAN Indonesia 2023, “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan