Pengertian Struktur Modal, Fungsi, dan Contoh Perhitungannya

kabinetrakyat.com – Di dalam dunia bisnis, struktur modal adalah salah satu hal yang paling penting agar usaha dapat beroperasi dengan lancar. Sebab, struktur modal dapat mempengaruhi secara langsung posisi keuangan perusahaan.

Dengan mengatur struktur modal yang baik, hal ini dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya lebih luas lagi. Oleh karena itu, jangan anggap remeh struktur modal karena perannya sangat penting dalam menjalankan sebuah bisnis.

Lantas, apa saja sih fungsi struktur modal dalam kegiatan bisnis? Lalu seperti apa contoh perhitungan struktur modal? Simak penjelasannya secara lengkap dalam artikel berikut ini yuk detikers.

Menurut Sjahrial (2009), struktur modal adalah perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari utang jangka pendek yang bersifat permanen serta utang jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa.

Sementara itu menurut Martono dan Harjito (2010), struktur modal atau capital structure adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri.

Lalu menurut Riyanto (2011), struktur modal adalah pembelanjaan permanen di mana mencerminkan perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.

Dari penjelasan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur modal merupakan pembelanjaan permanen yang mencerminkan perimbangan atau perbandingan antara total utang (dalam hal ini utang jangka pendek dan utang jangka panjang) dengan modal yang dimiliki sendiri.

Dalam mengelola sebuah bisnis, kehadiran struktur modal memiliki sejumlah fungsi yang sangat berperan penting. Mengutip situs Sampoerna University, berikut fungsi dari struktur modal:

Fungsi yang pertama dari struktur modal adalah dapat memaksimalkan pengembalian, hal ini bisa meningkatkan laba saham perusahaan. Selain itu, pihak perusahaan juga mendapatkan pengembalian dengan adanya optimalisasi.

Fungsi selanjutnya dari struktur modal adalah dapat memberikan ekspansi utang yang lebih dinamis, meski dapat disesuaikan dengan strategi serta kondisi bisnis yang diinginkan perusahaan.

Likuiditas perusahaan dapat terjaga baik dengan adanya struktur modal yang baik juga. Soalnya, hal ini terjadi bila perusahaan dapat menghindari beban adanya pembayaran bunga dalam hal utang yang tak terencana.

Fungsi berikutnya adalah para investor mampu mencari perusahaan dengan mudah karena memiliki struktur modal baik. Sebab, para investor lebih senang menanam modal terhadap perusahaan yang memiliki tata peraturan modal yang bisa dijaga sebaik mungkin.

Dalam sebuah perusahaan, proporsi keuangan dan ekuitas harus terjaga agar seimbang. Nah salah satu caranya dengan memiliki struktur modal yang baik. Dengan begitu, perusahaan bisa terhindar dari krisis keuangan yang membuat bisnis merugi hingga mengalami bangkrut.

Dijelaskan dalam buku Kinerja Keuangan dalam Pendekatan Modal Intelektual Kapital dan Struktur Modal oleh Cepi Pahlevi, setidaknya ada empat teori yang menjelaskan penerapan struktur modal dalam perusahaan. Apa saja teorinya? Simak penjelasannya berikut ini:

Teori ini menyatakan bahwa hubungan antara struktur model dan biaya modal adalah tidak relevan. Hal tersebut berarti bahwa biaya modal tidak dipengaruhi dengan kenaikan utang, sehingga nilai perusahaan dan biaya modal menjadi sangat penting bagi investor di masa mendatang.

Teori ini ditemukan oleh Donaldson (1984) yang menyatakan bahwa perusahaan lebih memilih mengutamakan pendanaan internal daripada eksternal perusahaan dalam bentuk aset likuiditas atau laba ditahan dalam aktivitas perusahaan.

Teori ini menyatakan bahwa perusahaan memilih utang dalam menjaga keseimbangan antara beban bunga pajak dengan biaya modal dalam kondisi perusahaan tengah kekurangan pendanaan dalam membiayai operasionalnya.

Teori ini dikemukakan oleh Jansen dan Meckling (1976) yang menyatakan bahwa terdapat konflik antara pemangku kepentingan dengan manajer perusahaan dalam hal perbedaan perilaku atau keputusan (agen dan pemegang saham) yang berbeda, hal ini dapat berdampak pada risiko perusahaan.

Sejumlah ahli mengungkapkan pendapatnya di bawah ini tentang faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal. Secara umum, faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh profitabilitas, fixed asset ratio, kontrol kepemilikan, dan struktur aktiva.

Menurut Bambang Riyanto (1995), ada sejumlah faktor yang mempengaruhi struktur modal yaitu tingkat bunga, stabilitas earning, susunan aktiva, kadar risiko aktiva, besarnya jumlah modal yang dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen, dan besarnya suatu perusahaan.

Sementara menurut Weston dan Brigham (1994), faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, rating agency, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan fleksibilitas keuangan.

Lalu menurut Farah Margaretha (2005) perusahaan secara umum telah mempertimbangkan sejumlah faktor ketika membuat keputusan mengenai struktur modal. Faktor-faktor tersebut adalah ukuran perusahaan (firm size), tipe industri (industry type), dan kontrol kepemilikan (ownership control).

Dijelaskan dalam buku Manajemen Keuangan Struktur Modal oleh Mamay Komarudin, rumus struktur modal merupakan kuantifikasi jumlah ekuitas dan jumlah modal pihak luar pada suatu titik waktu. Kamu dapat melakukan perhitungan seperti itu dalam bentuk yang sederhana, sebagai persentase dari setiap modal terhadap total modal atau rasio utang terhadap ekuitas.

Sebelum masuk ke dalam contohnya, mari sama sama dilihat hitung struktur modal menggunakan rumus utang atau ekuitas sebagai berikut:

Misalnya, sebuah perusahaan telah mengusulkan investasi dalam sebuah proyek dengan rincian proyek akan dibiayai 20% oleh saham biasa, lalu 10% oleh saham preferen, dan sisanya oleh utang.

Perusahaan bermaksud untuk memahami perhitungannya, berikut contohnya:

Jika sudah, alokasi pembiayaan keuangan akan menjadi seperti ini:

Debt equity ratio menjadi 1.794 / (513+256) = 2,33

Nah, itu dia detikers penjelasan mengenai struktur modal beserta dengan fungsi, teori pendekatan struktur modal, faktor yang mempengaruhi, dan contoh perhitungannya. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi detikers, terutama dalam memahami dan cara menghitung struktur modal.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan