kabinetrakyat.com – Hari ini, 3 Oktober , merupakan salah satu hari bersejarah untuk masyarakat Jerman.

Karena pada 3 Oktober , 32 tahun lalu, telah terjadi penyatuan kembali Jerman atau reunifikasi Jerman.

Peristiwa reunifikasi Jerman merupakan penyatuan antara Republik Demokratis Jerman (Jerman Timur) dengan Republik Federal Jerman (Jerman Barat).

Dari reunifikasi Jerman ini, terbentuklah bangsa Jerman yang baru setelah lebih dari 45 tahun berpisah.

Berpisahnya Jerman tersebut dalam bidang administratif hingga ideologis.

Perayaan reunifikasi Jerman ini pun dirayakan jutaan orang yang turun ke jalan.

Jika ditarik ke belakang, terbaginya Jerman ini terjadi saat Jerman kalah di Perang Dunia II.

Akibatnya, Jerman terbagi jadi empat zona.

Empat zona kekuasaan tersebut berada di bawah kekuasaan Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Uni Soviet.

Pembagian zona tersebut diatur dalam Perjanjian Postdam yang disepakati 2 Agustus 1945.

Lalu, pada 1947 dan 1949, tiga zona yang diduduki AS, Inggris, dan perancis digabungkan.

Penggabungan tersebut membentuk Republik Federal Jerman.

Mengutip Kompas, wilayah tersebut yang disebut Jerman Barat .

Sedangkan Jerman Timur yang diduduki Uni Soviet menjadi Republik Demokratik Jerman.

Ketegangan perpecahan makin terlihat saat tahun 1961, yakni dibangunnya Tembok Berlin .

Namun, makin lama kekuatan ekonomi dan politik Uni Soviet melemah.

Melemahnya kekuatan Uni Soviet, intervensi politik di Jerman Timur pun berkurang.

Saat itu, rakyat Jerman Timur pun melakukan pemberontakan dan revolusi untuk melepas Jerman dari Uni Soviet.

Dorongan pemberontakan tersebut karena kebijakan Glasnost atau keterbukaan politik dan Perestroika atau restrukturisasi yang diterapkan Sekjen Uni Soviet, Mikhail Gorbachev gagal.

Puncaknya pada 1989, terjadi demonstrasi besar-besaran oleh masyarakat Jerman Timur dan peruntuhan Tembok Berlin .

Kemajuan pesat di Jerman Barat juga menimbulkan masyarakat Jerman Timur ingin bergabung.

Hancurnya Tembok Berlin ini disebut “Tirai Besi” oleh Churchill.

Hal tersebut juga jadi tanda runtuhnya rezim komunis di Jerman Timur .

Akhirnya, ribuan orang Jerman Timur berani melarikan diri ke Jerman Barat meski penjagaan ketat.

Lalu, Jerman Timur , Jerman Barat , Britania Raya, Perancis, AS, dan Uni Soviet mengadakan pertemuan sebagai syarat Persatuan kembali Jerman.

Dari pertemuan tersebut, lahirlah Perjanjian Dua Plus Empat atau Perjanjian Penyelesaian Akhir.

Perjanjuan tersebut memberikan kedaulatan penuh kepada Negara Jerman.

Lalu perwakilan dua Jerman, Republik Demokratik Jerman dan Republik Federal Jerman bergabung.

Perwakilan keduanya menandatangani Einigungsvertrag atau Perjanjian Persatuan pada 31 Agustus 1990.

Hingga pada 20 September 1990, Parlemen Rakyat atau Volkskammer mengadakan sidang dan sepakat untuk penyatuan.

Hingga pada akhirnya, 3 Oktober 1990, penyatuan Jerman terwujud.

Dengan adanya penyatuan tersebut, Republik Demokratik Jerman tak ada lagi, dan sekitar 16 juta warganya resmi bergabung dan membentuk negara Republik Federal Jerman yang baru.

Lalu, di akhir tahun 1990, diadakan pemilu untuk pertama kali sejak 1932.

Keluarlah Helmut Kohl dari koalisi Liberal-Kapitalis sebagai pemimpin.

Terpilihan Kohl ini membuat ideologi komunis Jerman berakhir dan berganti dengan ideologi Liberal Kapitalis.

(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Widya Lestari Ningsih / Gama Prabowo )

Eropa Angkat Bicara soal Pipa Gas Bocor, Duga Gegara Disabotase hingga Diserang, Kini Diselediki

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here

Eropa Angkat Bicara soal Pipa Gas Bocor, Duga Gegara Disabotase hingga Diserang, Kini Diselediki

Uni Eropa Jatuhkan Paket Sanksi Baru ke Rusia, Larang Impor Deodoran hingga Kertas Toilet Moskwa

Putin Tandaskan Sanksi Barat Jadi Penyebab Pasokan Gas Tertunda ke Eropa saat Bertemu Jerman

Kaka Sebut Brasil & Argentina Berpeluang Juara Piala Dunia 2022, Tak Kesampingkan Tim Eropa Lainnya

Ukraina, AS dan Eropa Kompak Tolak Hasil Referendum 4 Wilayah, Siapkan Paket Sanksi Baru ke Rusia

Imbas Invasi ke Ukraina 2022, UEFA Larang Keras Timnas Rusia Ikut Kualifikasi Piala Eropa 2024

Dapat Tiket Gratis Berujung Maut, Pelajar SMK Tewas Jadi Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Detik-detik Orangtua Korban Tragedi Kanjuruhan Pingsan Dipelukan Menko PMK, Nangis langsung Lemas

Mahfud MD Minta Panglima TNI Segera Tindak Anggota yang Terlibat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Penampakan Kapal Pesiar Rp 38 M Hadiah Billar ke Istri, Lesti Tak Senang: Bahaya Banget Punya Kapal

Sosok Nugroho Setiawan, Satu-satunya Orang Indonesia Berlisensi FIFA Namun Kabarnya Dipecat PSSI

Aremania yang Selamat Cerita Pengalaman Lolos dari Maut: Bukan Gas Air Mata tapi Gas Beracun

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan