Dalam sebuah insiden yang mengejutkan, ratusan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kabupaten Jember, Jawa Timur, telah menggeruduk lokasi pembongkaran tugu silat di Dusun Krajan, Desa Pakusari pada Senin, 28 Agustus 2023. Akibatnya, rencana pembongkaran tugu PSHT tersebut harus dibatalkan. Insiden ini mengundang perhatian banyak pihak dan memunculkan pertanyaan tentang latar belakang dan alasan di balik peristiwa tersebut.

. Sebab Pembatalan Pembongkaran Tugu Silat PSHT

Kapolsek Pakusari, AKP Haryanto, menjelaskan bahwa pembatalan pembongkaran tugu silat PSHT ini terjadi karena situasi di lokasi tersebut menjadi tidak kondusif. Sekitar 500 anggota PSHT membanjiri lokasi, mengakibatkan kemacetan yang signifikan. Haryanto menyatakan bahwa tugu tersebut berada di pinggir jalan raya, sehingga arus lalu lintas menjadi terhambat.

. Solidaritas Anggota PSHT

Menariknya, anggota PSHT yang datang untuk menggagalkan pembongkaran tersebut berasal bukan hanya dari Kecamatan Pakusari, tetapi juga dari beberapa kecamatan lainnya, termasuk Bangsalsari. Hal ini menggambarkan tingginya solidaritas di antara anggota PSHT, yang dengan cepat berkumpul tanpa perlu perintah resmi.

. Peran Pengamanan Terate (Pamter) PSHT

Dalam upaya untuk menjaga proses pembongkaran tugu silat, rencananya seluruh anggota Pengamanan Terate (Pamter) PSHT di tingkat ranting dimobilisasi. Mereka datang secara sukarela sebagai bentuk solidaritas, tanpa perintah resmi. Keberadaan Pamter ini menjadi faktor penting dalam pembatalan pembongkaran tersebut.

. Pembongkaran Tugu PSHT Lainnya

Di luar insiden ini, terdapat dua pembongkaran tugu PSHT lainnya di Jember. Salah satunya terjadi di Kecamatan Sukowono yang dipimpin oleh Ketua Cabang PSHT. Tugu tersebut akhirnya ditutup dengan simbol Pancasila. Sedangkan yang lainnya terletak di Kecamatan Pakusari, yang berada di tanah milik negara. Pembongkaran tugu ini memicu protes dari ratusan anggota PSHT yang merasa tugu tersebut memiliki nilai sejarah dan simbolis yang penting.

. Kendala Polisi dalam Menangani Insiden

Polisi sendiri menghadapi kendala dalam menghadapi kehadiran ratusan anggota PSHT yang berkumpul. Pengawasan lokasi hanya dilakukan oleh internal Polsek, Koramil, Satpol PP Pakusari, dan unit intel dari Polres Jember. Keterbatasan personil membuat polisi kesulitan dalam mengendalikan situasi yang semakin meruncing.

. Keputusan Pembatalan

Kapolsek Pakusari, AKP Haryanto, menjelaskan alasan di balik pembatalan pembongkaran tugu PSHT ini adalah untuk menghindari semakin parahnya kemacetan lalu lintas. Pembongkaran tersebut akhirnya diserahkan kepada ketua cabang PSHT, menandai penundaan untuk menjaga situasi tetap kondusif.

Baca juga:Ferdy Sambo Batal Dihukum Mati karena Sudah Akui Kesalahan?

. Kesimpulan

Insiden pembatalan pembongkaran tugu silat PSHT di Jember adalah contoh yang menarik tentang bagaimana solidaritas antara anggota suatu organisasi dapat memengaruhi situasi. Meskipun pembongkaran tersebut akhirnya dibatalkan untuk menjaga ketertiban, ini tetap menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana sebaiknya mengelola konflik yang mungkin muncul dalam masyarakat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan