Putin Akan Umumkan Pencaplokan Wilayah Ukraina pada 30 September

kabinetrakyat.com – Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan akan mengumumkan pencaplokan wilayah-wilayah Ukraina untuk bergabung dengan Federasi Rusia pada 30 September mendatang. Pengumuman itu akan disampaikan Putin dalam pidatonya di hadapan parlemen Rusia.

Seperti dilansir Reuters dan The Guardian, Selasa (27/9/2022), perkiraan itu disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Inggris dalam informasi intelijen terbaru yang dirilis Selasa (27/9) waktu setempat.

Referendum untuk bergabung dengan Rusia telah digelar di empat wilayah Ukraina yang dikuasai pasukan Moskow — Luhansk , Kherson , sebagian wilayah Zaporizhzhia dan Donetsk — sejak Jumat (23/9) lalu hingga Selasa (27/9) waktu setempat.

Pemungutan suara yang isinya menanyakan penduduk keempat wilayah itu apakah mereka ingin wilayahnya menjadi bagian dari Federasi Rusia, diprediksi hasilnya akan mengikuti kemauan Moskow.

Hasil referendum itu dinilai akan bisa dijadikan dalih oleh Rusia untuk mengklaim bahwa setiap upaya pasukan Ukraina merebut kembali wilayah-wilayah itu adalah serangan terhadap Rusia sendiri. Hal itu berarti akan semakin meningkatkan perang yang sudah berlangsung selama tujuh bulan di Ukraina.

“Presiden Putin dijadwalkan berpidato di hadapan kedua majelis pada parlemen Rusia pada Jumat, 30 September. Ada kemungkinan realistis bahwa Putin akan memanfaatkan pidatonya untuk secara resmi mengumumkan aksesi wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki ke dalam Federasi Rusia,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris.

“Para pemimpin Rusia hampir pasti berharap agar setiap pengumuman aksesi akan dipandang sebagai pemulihan nama ‘operasi militer khusus’ dan akan mengonsolidasikan dukungan patriotik untuk konflik tersebut,” cetus pernyataan tersebut.

Belum ada tanggapan resmi dari Rusia terkait laporan intelijen Inggris itu.

Otoritas Ukraina sebelumnya menyebut warga di wilayah-wilayah yang dikuasai Rusia dipaksa mengikuti referendum. Para pejabat Kiev melaporkan bahwa warga dilarang meninggalkan sejumlah area-area yang diduduki pasukan Moskow hingga pemungutan suara dalam referendum itu berakhir pada Selasa (27/9) ini.Disebutkan juga bahwa sekelompok pasukan bersenjata mendatangi rumah-rumah warga dan para pekerja diancam akan dipecat jika tidak berpartisipasi dalam referendum itu.Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidatonya pada Jumat (23/9) lalu, seperti dilansir Reuters, menyatakan bahwa referendum itu akan ‘dikecam dengan tegas’ oleh dunia, bersama dengan mobilisasi militer yang diumumkan Rusia pekan ini.”Ini bukan hanya kejahatan terhadap hukum internasional dan hukum Ukraina, ini merupakan kejahatan terhadap orang-orang tertentu, terhadap sebuah bangsa,” tegas Zelensky.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan