Table of contents: [Hide] [Show]

kabinetrakyat.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-249 pada Minggu (30/10/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.

Berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-249, sebagaimana dilansir Reuters.

Pertempuran

Tentara Rusia menangkis serangan pasukan Ukraina di wilayah Kharkiv, Kherson, dan Luhansk, kantor berita Rusia mengutip Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu.

Kementerian Pertahanan Rusia juga menuduh Ukraina melancarkan serangan jarak jauh di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, tetapi situasi radiasi tetap normal.

Juru Bicara Komando Militer Timur Ukraina Serhyi Cherevaty mengatakan ada pertempuran sengit di dekat Bakhmut di wilayah Donetsk, di mana mayat-mayat tentara Rusia tertinggal di medan perang.

Serangan Rusia di dua daerah lain di wilayah itu, sekitar Avdiivka arah Uhledar, sedang berlangsung di mana pasukan Ukraina menahan serangan.

Diplomasi

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, kesediaan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bernegosiasi tetaplah tidak berubah.

Lavrov menuturkan, Moskwa siap mendengarkan ususlan yang realistis.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa personel angkatan laut Inggris meledakkan pipa gas Nord Stream bulan lalu. Moskwa tidak memberikan bukti untuk klaimnya.

Klaim tersebut dibantah London dan Paris dan menyebutnya kesalahan. Inggris dan Perancis menyebut klaim tersebut dirancang untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan militer Rusia di Ukraina.

Kesepakatan gandum

Rusia mengumumkan penangguhan kesepakatan gandum dalam Black Sea Grain Initiative yang disepakati pada Juli.

Penangguhan kesepakatan tersebut diumumkan setelah adanya serangan terhadap kapal-kapal di Crimea.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pihaknya menemukan dan menganalisis puing-puing drone yang digunakan dalam serangan itu, yang diklaim dilengkapi dengan navigasi buatan Kanada.

Beberapa pejabat Ukraina balas menuding kemungkinan Rusia-lah yang bertanggung jawab atas kerusakan kapal-kapal di Crimea.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Rusia berusaha menciptakan kelaparan buatan di negara-negara berkembang, menyerukan tanggapan kuat PBB dan G20.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh Moskwa menggunakan dalih palsu untuk menarik diri dari kesepakatan gandum. Uni Eropa meminta Rusia untuk membatalkan keputusannya.

Presiden AS Joe Biden menyebut langkah Rusia dalam menangguhkan kesepakatan gamdum benar-benar keterlaluan.

Biden mengatakan, penangguhan tersebut akan meningkatkan kelaparan. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, Rusia kini memanfaatkan makanan sebagai “senjata”.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan