kabinetrakyat.com – Perusahaan pertambangan dan hilirisasi nikel terintegrasi PT Merdeka Battery Minerals Tbk (MBMA) segera melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) perseroan dengan target raihan dana segar sebesar Rp9,62 trilliun.

Presiden Direktur MBMA Devin Ridwan mengatakan, melalui IPO, MBMA akan memiliki dukungan yang lebih kuat untuk mengeksekusi setiap rencana strategis perusahaan pada masa mendatang.

“Dengan IPO ini, MBMA akan memastikan bahwa rencana strategis perusahaan dapat berjalan maksimal, sehingga kami dapat mengoptimalkan sumber daya kami untuk memenuhi kebutuhan baterai kendaraan bermotor listrik dunia di masa depan,” ujarDevin dalam konferensi pers paparan publik IPO MBMA di Jakarta, Kamis.

Devin menyampaikan, dalam IPO, MBMA akan melepas sebanyak-banyaknya 11 miliar saham baru atau setara dengan 10,24 persen dari total saham perusahaan kepada publik.

Penawaran awal atau book building saham MBMA dimulai pada 12 April hingga 14 April 2023, dan secara resmi akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 April 2023.

Adapun harga penawaran saham MBMA berkisar di angka Rp780-Rp795 per saham.

Devin melanjutkan, saat ini MBMA berencana menggunakan dana hasil IPO untuk membiayai pembangunan dan pengembangan sejumlah proyek nikel, seperti High Pressure Acid Leaching (HPAL), konverter nikel matte serta fasilitas produksi asam sulfat melalui proyek Acid Iron Metal I (AIM I).

Fasilitas HPAL dan nikel matte menjadi salah satu komponen penting untuk menghasilkan nikel sulfat dan kobalt sulfat dalam hilirisasi rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) adalah perusahaan yang melaksanakan hilirisasi dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor.

Devin menjelaskan, MBMA mempunyai fundamental yang cukup solid. Sampai September 2022, perusahaan telah mencatatkan pendapatan usaha senilai 289,45 juta dolar AS dengan laba kotor sebesar 31,31 juta dolar AS.

“Dengan IPO ini, MBMA akan memastikan bahwa rencana strategis perusahaan dapat berjalan maksimal, sehingga kami dapat mengoptimalkan sumber daya kami untuk memenuhi kebutuhan baterai kendaraan bermotor listrik dunia di masa depan,” ujar Devin.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan