kabinetrakyat.com – Seluruhnya membutuhkan proses pengisian ulang baterai atau recharging. Termasuk juga angkutan bus serta commercial van dari produsen otomotif Tanah Air yang bekerja sama dengan Damri.

“Kami berharap SPKLU ini dapat semakin mempermudah penggunaan kendaraan listrik sehingga semakin banyak orang yang beralih ke kendaraan listrik,” jelas Yado Yarismano, EGM of Adjacent Business AP II di Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Ia menyatakan bahwa AP II secara berkelanjutan membangun ekosistem kendaraan listrik di Bandara Soekarno-Hatta, sebagai bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia.

Adapun pemanfaatan kendaraan listrik di bandara itu saat ini antara lain taksi listrik, bus listrik, sepeda listrik yang digunakan staf bandara, lalu golfcar atau boogie car untuk transportasi penumpang di dalam terminal, segway, hingga skytrain sebagai moda perpindahan penumpang dari dan ke Terminal 1, 2 dan 3, serta Stasiun Kereta Bandara.

Pembukaan SPKLU ini mendukung pengembangan kendaraan listrik, juga untuk transisi energi yang menjadi salah satu topik Presidensi G20.

Untuk tahap awal SPKLU yang mendukung penyelenggaraan KTT G20 15-16 November di Bali, mobil listrik menjadi armada kendaraan penjemput para delegasi G20 yang transit di Bandara Soekarno-Hatta.

AP II menyediakan 10 slot parkir kendaraan listrik untuk pengisian energi dengan satu unit fast charging DC dengan hitungan menit dan dua normal charging AC.

Sementara itu Director of Facility Management Business PT Angkasa Pura Solusi, Muhammad Putra Pariadi mengatakan pengembangan SPKLU dilanjutkan ke tahap II yang akan selesai pada semester II 2023. Jumlah slot parkir kendaraan listrik bertambah menjadi 20 slot dengan dua fast charging DC dan tiga normal charging AC.

Kemudian Tahap III akan selesai pada awal 2025, SPKLU di Terminal 3 akan memiliki 40 slot parkir pengisian kendaraan listrik dengan lima fast charging DC dan lima normal charging AC.

Pada Tahap II, SPKLU di Terminal 3 dapat dioperasikan secara komersial untuk memberikan pelayanan bagi kendaraan umum dan kendaraan pribadi berbasis listrik, sementara pada Tahap III kapasitas SPKLU akan meningkat dengan dapat melayani kendaraan besar.

“Dibukanya SPKLU di Terminal 3 semakin melengkapi ekosistem kendaraan listrik sehingga dapat mendorong lebih banyak lagi penggunaan kendaraan listrik di Bandara Soekarno-Hatta,” tukas Muhammad Putra Pariadi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan