Tragedi Gempa Bumi di China Barat Laut-Lebih dari seratus orang tewas setelah gempa bumi mengguncang China barat laut pada Senin (18/12/2023). Gempa ini terjadi ketika banyak orang sedang tertidur. Menurut laporan dari kantor berita pemerintah Xinhua, gempa bermagnitudo 6,2 melanda Provinsi Gansu dekat perbatasan dengan Qinghai, dan menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Warga berhamburan ke jalan saat bangunan-bangunan runtuh, dan puluhan orang mengalami luka-luka, demikian disampaikan lembaga penyiaran pemerintah CCTV, yang mengutip markas besar bantuan gempa provinsi.

Menurut data CCTV, sedikitnya 100 orang meninggal di Gansu dan 11 orang di kota Haidong di Qinghai. Kota Haidong berada dekat dengan pusat gempa, sekitar 100 km (60 mil) barat daya ibukota Provinsi Gansu, Lanzhou. Saat ini, upaya penyelamatan masih terus dilakukan.

Presiden China, Xi Jinping, telah menyerukan upaya maksimal dalam pencarian dan pemberian bantuan. Gangguan pasokan listrik dan air juga dilaporkan terjadi di beberapa desa terdampak.

Menurut laporan dari US Geological Survey, gempa tersebut memiliki magnitudo 5,9, sementara European Mediterranean Seismological Centre (EMSC) menyebutkan magnitudo 6,1. Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 km (6 mil) pada pukul 23.59 waktu setempat pada Senin (15.59 GMT), menurut USGS, yang pada awalnya melaporkan bahwa gempa bermagnitudo 6,0.

Provinsi Gansu memiliki populasi sekitar 26 juta orang dan termasuk bagian dari Gurun Gobi. Gempa bumi bukanlah sesuatu yang baru di China. Pada September 2022, gempa bermagnitudo 6,6 mengguncang Provinsi Sichuan dan menewaskan hampir 100 orang.

Sebelumnya, pada tahun 2008, gempa bermagnitudo 7,9 di Sichuan merenggut lebih dari 87.000 nyawa, termasuk 5.335 anak-anak yang sedang bersekolah saat kejadian. Pada tahun 1976, setidaknya 242.000 orang tewas setelah gempa bumi melanda Tangshan, yang menjadi bencana alam terburuk dalam sejarah China.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan