Rapper Lil Tay Meninggal Dunia Di Usia 14 Tahun

Berita tentang kematian Lil Tay, seorang rapper cilik berusia 14 tahun, sedang menjadi pusat perhatian publik. Seiring dengan kontroversi yang mengitari keluarganya, kabar ini menciptakan tanda tanya di benak banyak orang.

Pada hari Rabu tanggal 9 Agustus 2023, orang tua Lil Tay mengumumkan melalui akun Instagram mereka bahwa putri mereka telah meninggal dunia.

Penyebab kematian Lil Tay pun menjadi misteri yang memicu rasa ingin tahu masyarakat. Lebih menarik lagi, kakak laki-laki Lil Tay, yang sebelumnya menjadi manajernya, juga telah meninggal dunia bersama adiknya.

“Dengan penuh kesedihan, kami ingin menyampaikan kabar yang amat menyedihkan tentang kepergian Claire (nama asli Lil Tay) yang begitu tiba-tiba dan tragis. Kami kesulitan menemukan kata-kata untuk mengungkapkan rasa kehilangan yang begitu mendalam dan rasa sakit yang tak terucapkan. Kepergiannya begitu tiba-tiba dan mengagetkan kami.”

Lil Tay

“Kehilangan sang kakak hanya menambah duka yang telah kami rasakan. Selama masa berduka ini, kami mohon dengan hormat untuk diberikan privasi kami untuk meratapi kehilangan yang luar biasa ini. Sementara itu, kematian Claire dan sang kakak sedang dalam tahap penyelidikan.”

“Kami akan selalu mengenang Claire dengan penuh cinta. Kehilangannya meninggalkan kekosongan yang tak terisi dan akan dirasakan oleh semua yang mengenal dan mencintainya,” demikian pernyataan yang diunggah oleh orang tua Lil Tay di akun Instagram mereka.

Postingan Instagram Lil Tay pun segera dibanjiri komentar dari para netizen yang meragukan alasan di balik kematiannya. Pasalnya, sosok yang memiliki nama asli Claire Hope ini menghilang selama lima tahun dan mendadak diberitakan telah meninggal dunia.

Pada tahun 2018 sebelumnya, Lil Tay juga diberitakan mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya. Saat itu, Lil Tay masih berusia 9 tahun. Menurut kakak laki-lakinya, Jason Tian, sang ayah diduga telah menggunakan pendapatan Lil Tay untuk kepentingan pribadinya.

Kabar juga menyebar bahwa Lil Tay menjadi korban eksploitasi oleh kakak laki-lakinya, yang diduga mengarahkan dan mengontrol ucapannya saat tampil di media sosial. Selama hidupnya, Lil Tay dikenal sebagai seorang rapper cilik yang sering kali menggunakan kata-kata kasar dalam penampilannya.

“Semua ini terasa sangat aneh, saya tahu bahwa tiba-tiba seseorang bisa saja meninggal, tetapi seluruh kisah tentang eksploitasi dan peran orang tuanya di baliknya terdengar sangat aneh…” komentar seorang netizen.

“Dia menghilang selama 5 tahun dan tiba-tiba menghilang lagi, dan kali ini sang kakak sudah meninggal? Semoga mereka berdua beristirahat dengan damai. Namun, sepertinya ada sesuatu yang mencurigakan…” tulis netizen lain yang meragukan kematian Lil Tay dan kakak laki-lakinya, Jason Tian.

Biografi Lil Tay

Lil Tay, yang sebenarnya bernama Tay Tian, adalah seorang selebriti internet dan rapper anak-anak berkebangsaan Amerika-Kanada. Dia menjadi terkenal pada tahun 2018 ketika usianya baru 9 tahun, dan dia menyebut dirinya sebagai “youngest flexer of the century”. Kehadirannya di media sosial seperti Instagram dan video rap di YouTube menarik jutaan penonton dan pengikut, namun kemudian kontennya dihapus secara tiba-tiba setelah muncul tuduhan bahwa dia diarahkan untuk melakukan tindakan-tindakan di media sosial dan tidak memiliki kendali atas identitas publiknya.

Lil Tay lahir pada sekitar tahun 2008 atau 2009 dari ibunya Angela Tian, seorang mantan agen real estat, dan ayahnya Christopher J. Hope, seorang pengacara. Dia awalnya berasal dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, sebelum pindah ke Vancouver, British Columbia, Kanada, pada usia dini. Tay dikenal karena mengunggah foto dirinya di mobil mewah dan menggunakan pakaian desainer di Instagram, serta merilis video rap di YouTube yang mendapat jutaan tampilan.

Namun, kontroversi muncul ketika Tay dituduh diarahkan oleh kakak laki-lakinya dalam penggunaan akun media sosialnya. Ada spekulasi bahwa tindakan-tindakannya tidak sepenuhnya dilakukannya dengan kemauannya sendiri, dan bahwa dia telah mengalami tekanan dari orang lain dalam membuat konten di media sosialnya.

Pada suatu saat, Tay juga terlibat dalam kontroversi terkait dengan klaim bahwa dia mengalami perlakuan buruk dari ayah dan ibu tirinya. Meskipun kontroversi ini mencuat, sebagian besar detail seputar hal ini masih belum jelas dan kontroversial.

Pada suatu titik, Tay menghapus konten di media sosialnya dan menyisakan pesan “help me” dalam deskripsi YouTube-nya, yang kemudian diartikan oleh banyak orang sebagai upaya untuk memperingatkan tentang situasinya yang mungkin tidak aman. Namun, setelah itu muncul pernyataan bahwa akun Instagram-nya telah diretas dan dia sebenarnya masih hidup.

Kehidupan pribadi Tay juga menjadi sorotan, termasuk latar belakang keluarganya yang kontroversial dan tuduhan-tuduhan yang beredar terkait pengelolaan media sosial dan kontennya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan