Masa Sulit Bagi Angkutan Pedesaan: Mengapa Angkudes di Jalur Baturraden Mengalami Sepinya Penumpang?

Angkutan pedesaan, atau yang sering disebut Angkudes, di jalur Baturraden, Jawa Tengah, saat ini sedang menghadapi tantangan serius. Puluhan angkutan pedesaan ini mengeluhkan sepinya penumpang, yang mengakibatkan pendapatan mereka menurun drastis. Apa yang menyebabkan penurunan ini? Mari kita telusuri masalah ini secara lebih mendalam.

1. Kebijakan Parkir di Lokawisata Baturraden

Salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh Angkudes adalah kebijakan yang memperbolehkan bus pariwisata parkir di Lokawisata Baturraden. Sejak lima atau enam bulan terakhir, bus pariwisata diperbolehkan untuk parkir di sana. Hal ini mengakibatkan Angkudes kehilangan penumpang yang sebelumnya diangkut oleh bus pariwisata.

2. Penurunan Pendapatan Drastis

Akibat dari kebijakan parkir di Lokawisata Baturraden, pendapatan Angkudes mengalami penurunan yang sangat drastis. Para pengemudi yang sebelumnya dapat menghasilkan hingga Rp 100.000 per hari, kini mendapati pendapatan mereka mencapai Rp 0. Hal ini tentu saja menjadi pukulan keras bagi mereka yang bergantung pada penghasilan dari angkutan pedesaan.

3. Fokus pada Angkutan Wisatawan

Sebelumnya, Angkudes di jalur Baturraden beroperasi di jalur A, B, dan C. Namun, beberapa tahun terakhir, mereka beralih fokus untuk mengangkut wisatawan dari terminal menuju tempat wisata. Meskipun ini adalah upaya untuk meningkatkan pendapatan, kebijakan parkir bus pariwisata di Lokawisata Baturraden telah menghancurkan usaha mereka.

4. Persaingan dengan Trans Banyumas

Kehadiran Trans Banyumas juga menjadi tantangan serius bagi Angkudes. Jalur Purwokerto-Baturraden dilengkapi dengan banyak halte Bus Trans Banyumas. Hal ini menjadikan para wisatawan lebih memilih untuk menggunakan bus tersebut daripada Angkudes.

5. Odong-Odong yang Bersaing

Selain itu, Angkudes juga bersaing dengan odong-odong yang mengangkut wisatawan ke Lokawisata Baturraden. Persaingan ini semakin mempersempit pasar mereka.

Kesimpulan

Menghadapi berbagai kendala tersebut, Angkudes di jalur Baturraden memang sedang mengalami masa sulit. Kebijakan parkir bus pariwisata di Lokawisata Baturraden, persaingan dengan Trans Banyumas, dan keberadaan odong-odong menjadi tantangan yang serius. Pihak berwenang diharapkan untuk memberikan solusi yang bisa membantu para pengemudi Angkudes dalam mengatasi masalah ini.

Baca juga: Menjaga Ketersediaan Stok Pangan di Kabupaten Kediri

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan