Indonesia selalu memiliki dinamika politik yang menarik perhatian masyarakat. Salah satu peristiwa terbaru yang mengundang perbincangan adalah ungkapan mantan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, mengenai pembicaraannya dengan Presiden Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi. Dalam perbincangan tersebut, Megawati menyuarakan pandangannya terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang menurutnya kurang efektif dalam menangani isu korupsi di negeri ini.

Mengapa Megawati Mengkritik KPK?

Megawati Soekarnoputri, dalam kesempatan sebagai pembicara di acara Sosialisasi Buku Teks Utama Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, mengungkapkan pandangannya tentang keadaan negara terkini. Dalam obrolannya, ia pertama-tama mengangkat isu kemiskinan yang masih menjadi permasalahan serius di masyarakat. Selain itu, korupsi juga masih merajalela.

“Ayok kalian pergilah ke bawah, lihatlah rakyat yang masih miskin. Ngapain kamu korupsi akhirnya masuk penjara juga. Bohong kalau nggak kelihatan, persoalannya penegak hukumnya mau tidak menjalankan hukum Indonesia ini yang sudah susah-susah saya buat KPK itu. Itu persoalannya, itu persoalannya,” tegas Megawati dalam acara tersebut.

Perjuangan Megawati dalam Membangun KPK

Megawati juga menyampaikan perjuangannya dalam mendirikan KPK saat ia masih menjabat sebagai Presiden RI. Pada masa itu, ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk mengatasi krisis ekonomi yang berujung pada 300 ribuan kredit macet.

“Waktu saya, apa itu, krisis. Kredit macet itu 300 ribuan, saya disuruh nangani, setelah itu KPK udah ada yang saya bikin sendiri. Oh waktu itu yang KPK ini, nggak percaya katanya mana mungkin 300 kredit macet itu, digugat, malak pengusaha-pengusaha ini, saya bilang sama KPK-nya sini dong buktinya kalau saya malak. Ini dunia modern, saya mau narok uangnya di mana, emangnya di karung? Itulah kebenaran,” papar Megawati.

Kontroversi Pernyataan Terhadap KPK

Megawati lantas mengungkapkan obrolannya dengan Presiden Jokowi. Ia mengakui pernah mengatakan kepada Jokowi bahwa KPK sebaiknya dibubarkan karena dianggap kurang efektif.

“Saya sampai kadang-kadang bilang ama Pak Jokowi ‘Udah deh bubarin aja KPK itu, Pak, menurut saya nggak efektif’. ‘Ibu nek kalau ngomong ces pleng’,” kata Megawati, menirukan percakapannya dengan Jokowi.

Namun, pernyataan ini mengundang beragam tanggapan dari berbagai pihak. Beberapa mendukung pandangan Megawati, sementara yang lain berpendapat bahwa KPK masih memiliki peran penting dalam memerangi korupsi di Indonesia.

Kesimpulan

Komentar Megawati Soekarnoputri tentang KPK menyorot perdebatan penting tentang peran dan efektivitas lembaga tersebut dalam upaya memberantas korupsi. Meskipun pernyataannya menimbulkan kontroversi, ia telah menarik perhatian masyarakat dan mendorong diskusi lebih lanjut tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperkuat KPK atau alternatif lainnya dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan